Kuliner Di Kraton Surakarta (Kesinambungan Dan Perubahannya)
Penulis Utama
:
Ardi Baskoro
NIM / NIP
:
S7009002
×Tujuan penelitian ini adalah (1) Mencari dan menguraikan jenis-jenis kuliner yang dianggap asli dari kraton Surakarta dan yang diadaptasi dari luar. (2) Mendeskripsikan proses akulturasi dan adaptasi budaya kuliner di kraton Surakarta. (3) Mendeskripsikan kuliner yang digunakan dalam upacara tradisi dan mengkaji makna simbolis yang terkandung dalam kuliner pendukung upacara tradisi sebagai ekspresi budaya dalam bentuk materi. (4) Mengkaji ada atau tidaknya hubungan antara kuliner dengan stratifikasi sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, dalam hal ini deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (Indepth Interview) yang bersifat lentur dan terbuka, pengamatan langsung, studi dokumen. Data yang telah terkumpul, kemudian dianalisis secara kualitatif. Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang telah terkumpul dalam penelitian ini, maka digunakan teknik trianggulasi data.
Setelah dilakukan penelitian dengan berbagai langkah-langkah (metode penelitian), dapat disimpulkan: (1). Kuliner di kraton Surakarta terdiri dari kuliner keseharian, sesaji, dan wilujengan. Kuliner keseharian berupa makanan pokok, keleman atau makanan ringan, dan minuman. Sesaji dan wilujengan merupakan kuliner yang digunakan dalam berbagai upacara tradisi kraton. (2). Proses akulturasi dan adaptasi budaya kuliner di kraton Surakarta terjadi sudah sejak lama melalui berbagai persinggungan budaya dengan bangsa lain, yaitu Eropa, China, India, dan Arab. Proses akulturasi dan adaptasi ini menghasilkan budaya kuliner baru berupa: resep masakan, penggunaan bahan-bahan dan peralatan, serta tata cara penyajiannya. (3). Kraton Surakarta hingga saat ini masih melakukan serangkaian upacara tradisi yang berhubungan dengan siklus hidup, upacara tradisi yang berkaitan dengan keagamaan dan non keagamaan, lengkap beserta kuliner pendukungnya. Kuliner yang terdapat dalam upacara tradisi tersebut, tidak hanya sebagai pelengkap upacara namun juga memiliki makna simbolis. Makna simbolis ini, biasanya berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan dan nilai-nilai ketuhanan. (4). Kuliner dalam masyarakat kraton Surakarta tidak hanya menjadi penanda dari adanya stratifikasi dalam masyarakat tersebut, tetapi makanan telah memperjelas bahwa stratifikasi di dalam masyarakat kraton Surakarta terlihat secara kasat mata melalui aktivitas konsumsi, selain penggunaan pakaian. Pengaruh kebudayaan Eropa semakin mempertegas bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat di kraton Surakarta, terutama dalam penyajian menu Eropa, penggunaan peralatan, dan tata cara makan yang menunjukan adanya prestise. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam birokrasi kraton, maka semakin tinggi pula kualitas serta kuantitas barang yang dimiliki oleh para bangsawan dan elit kraton.
×
Penulis Utama
:
Ardi Baskoro
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
S7009002
Tahun
:
2013
Judul
:
Kuliner Di Kraton Surakarta (Kesinambungan Dan Perubahannya)