Pengaruh kompetensi utama kecerdasan emosional dan self-efficacy terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja (Studi pada PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor cabang di Karesidenan Surakarta
Penulis Utama
:
Hanik Farida
NIM / NIP
:
×ABSTRAK
Penilaian kinerja memiliki peran penting dalam manajemen sumber daya manusia. Hasil penilaian supervisor terhadap kinerja bawahan menggambarkan keputusan penting yang memberikan pengaruh kuat dalam kegiatan sumber daya manusia dan hasilnya. Namun, penilaian kinerja merupakan proses yang sangat emosinal, dengan masalah utama adalah keterlibatan emosi supervisor dalam pelaksanaannya. Sebagian besar supervisor merasakan ketidaknyamanan dengan proses penilaian kinerja, terutama saat pemberian feedback kinerja. Keterlibatan emosi supervisor menimbulkan kelemahan pelaksanaan penilaian kinerja. Hal itulah yang mendorong perlu diberikannya program pelatihan mengenai manajemen emosi bagi para supervisor, serta pentingnya memiliki keyakinan diri ketika berhadapan dengan berbagai situasi penilaian kinerja melalui program pelatihan dan pengalaman yang cukup sebagai penilai.
Manajemen emosi dalam penelitian ini adalah dengan memiliki kecerdasan emosional, yang memiliki hubungan dengan konsep-konsep kompetensi yang berhubungan dengan pekerjaan. Tiga kompetensi utama dalam kecerdasan emosional adalah kesadaran diri, kegembiraan emosional, dan motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompetensi utama kecerdasan emosional terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja. Selain itu penelitian ini juga memasukkan variabel self-efficacy. Dalam melakukan tugasnya, supervisor perlu memiliki kepribadian yang dapat dikembangkan. Self-efficacy merupakan keyakinan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif dan tindakan-tindakan yang diperlukan atas situasi-situasi yang dihadapi. Self-efficacy yang tinggi akan mengembangkan kepribadian yang kuat, mengurangi stress dan tidak mudah terpengaruh situasi yang mengancam. Sehingga supervisor dengan self-efficacy yang tinggi di harapkan dapat melakukan penilaian kinerja secara lebih nyaman karena tidak mudah terganggu oleh situasi yang mengancam.
Subyek penelitian adalah 51 supervisor di Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang di Karesidenan Surakarta. Berdasarkan hasil perhitungan multiple linear regression analysis menunjukkan bahwa : kompetensi kesadaran diri memiliki mean sebesar 4,02 berarti sebagian besar supervisor memiliki kesadaran diri yang tinggi. Kesadaran diri pada uji t memiliki nilai signifikan 0,001 yang berada jauh di bawah 0,05 sehingga kesadaran diri memiliki pengaruh positif terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja. Kompetensi kegembiraan emosional dengan mean 4,13 berarti sebagian besar supervisor memiliki kegembiraan emosional yang tinggi. Kegembiraan emosional pada uji t memiliki nilai signifikan 0,045 yang berada di bawah 0,05 sehingga kegembiraan emosional memiliki pengaruh positif terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja, dan kompetensi motivasi dengan mean sebesar 4,11 berarti sebagian besar supervisor memiliki motivasi yang tinggi. Motivasi pada uji t memiliki nilai signifikan 0,010 yang berada di bawah 0,05 sehingga motivasi memiliki pengaruh positif terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja. Hasil perhitungan juga menunjukkan pengaruh positif antara self-efficacy terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja. Mean self-efficacy sebesar 3,13 berarti sebagian besar supervisor memiliki self-efficacy yang tinggi. Self-efficacy pada uji t memiliki nilai signifikan 0,004 yang berada jauh di bawah 0,05 sehingga self-efficacy memiliki pengaruh positif terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja. Semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki maka kenyamanan yang dimiliki juga semakin tinggi.
Penelitian ini hanya menguji pengaruh personal competency kecerdasan emosional terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk menguji hubungan antara social competency kecerdasan emosional dengan kenyamanan supervisor. Proses penilaian kinerja merupakan proses yang menggambarkan hubungan antara supervisor sebagai atasan dan bawahan, sehingga kelancaran dan ketepatan hasil penilaian yang dilakukan mungkin banyak dipengaruhi oleh ketrampilan untuk membangun hubungan yang baik antara atasan dan bawahan.
×
Penulis Utama
:
Hanik Farida
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
Tahun
:
2006
Judul
:
Pengaruh kompetensi utama kecerdasan emosional dan self-efficacy terhadap kenyamanan supervisor dalam melakukan penilaian kinerja (Studi pada PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk kantor cabang di Karesidenan Surakarta
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Ekonomi - 2006
Program Studi
:
-
Kolasi
:
xv, 96 hal.
Sumber
:
UNS-F. Ekonomi Jur.Manajemen-F.0202059-2006
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dra. Asri Laksmi Riani, MS
Penguji
:
Catatan Umum
:
1431/2006
Fakultas
:
Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.