×
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) ada tidaknya perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan Discovery Inquiry melalui eksperimen dimodifikasi dan dipimpin terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa pada konsep kalor. (2) ada tidaknya perbedaan pengaruh antara kecerdasan emosional dan spiritual kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa pada konsep kalor. (3) ada tidaknya interaksi pengaruh penggunaan pendekatan pengajaran dengan kecerdasan emosional dan spiritual terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa pada konsep kalor. (4) ada tidaknya peningkatan kemampuan psikomotorik mahasiswa setelah kegiatan praktikum dengan pendekatan Discovery Inqury. (5) hubungan antara nilai dan keyakinan terhadap kemampuan psikomotorik. (6) hubungan antara aplikasi dan realitas terhadap kemampuan psikomotorik. (7) kontribusi kecerdasan emosi dan spiritual terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester I FKIP jurusan P. MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan teknik random sampling, yang kemudian didapat dua program, yaitu program Fisika sebagai kelas eksperimen dan program Matematika sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Teknik observasi ini berupa nilai kemampuan psikomotorik dan nilai kecerdasan emosi dan spiritual. Teknik analisa data menggunakan rancangan faktorial 2 x 2 (Anava 2 jalan) dengan frekuensi sel tak sama dilanjutkan dengan uji lanjut Anava metode Scheffe, uji t satu pihak, dan juga menggunakan uji regresi linier. Dari hasil analisis didapatkan bahwa : (1) terdapat perbedaan pengaruh penggunaan pendekatan Discovery Inquiry melalui eksperimen dimodifikasi dan dipimpin terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa pada konsep kalor (FA = 5.100 ? F0.05; 1.58 = 4.01) dan pendekatan Discovery Inquiry melalui eksperimen dimodifikasi dalam melaksanakan praktikum memberikan pengaruh yang lebih baik daripada pendekatan Discovery Inqury melalui eksperimen dipimpin (FA12 = 9.416 > F0.05; 1.58= 4.01), (2) terdapat perbedaan pengaruh antara kecerdasan emosional dan spiritual kategori tinggi dan kategori rendah terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa pada konsep kalor (FB = 10.897 ? F0.05; 1.58 = 4.01) dan kecerdasan emosional dan spiritual kategori tinggi dalam melaksanakan praktikum memberikan pengaruh yang lebih baik daripada kecerdasan emosional dan spiritual kategori rendah (FB12 = 15.380 > F0.05; 1.58= 4.01), (3) tidak terdapat interaksi pengaruh penggunaan pendekatan pengajaran dengan kecerdasan emosional dan spiritual terhadap kemampuan psikomotorik mahasiswa pada konsep kalor (FAB = 0.121 < F0> ttabel = 7.698 > 1.66. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan psikomotorik mahasiswa setelah kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan Discovery Inqury. (5) Dari hasil pengujian regresi linier didapatkan nilai r1y = 0.328 > r0.05; 62 = 0.250. Berarti ada hubungan positif antara nilai dan keyakinan dengan kemampuan psikomotorik yang berarti atau signifikan. (6) Kemudian diperoleh juga nilai r2y = 0.311> r0.05; 62 = 0.250. Berarti ada hubungan positif antara aplikasi dan realitas dengan kemampuan psikomotorik yang berarti atau signifikan. (7) Dari ketiga hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai dan keyakinan dan aplikasi dan realitas memiliki sumbangan atau kontribusi yang berarti terhadap nilai kemampuan psikomotorik. Adapun sumbangan atau kontribusi nilai dan keyakinan terhadap kemampuan psikomotorik sebesar 53,23 %. Sedangkan sumbangan aplikasi dan realitas terhadap kemampuan psikomotorik sebesar 46,77 %.