×
ABSTAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya : (1) perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai tingkat kemampuan pemahaman konsep tinggi dan rendah terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa; (2) perbedaan pengaruh pendekatan ketrampilan proses metode diskusi dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa; (3) interaksi pengaruh antara tingkat kemampuan pemahaman konsep dengan pendekatan ketrampilan proses terhadap kemampuan kognitif siswa pokok bahasan kinematika gerak lurus di SMA. Peneliti menggunakan pembelajaran ketrampilan proses metode demonstrasi dan diskusi. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMA negeri I Simo Tahun ajaran 2006/2007. pengambilan sampel dilakukan secara acak sebanyak dua kelas. Satu kelas untuk kelas eksperimen dengan jumlah siswa 40 siswa dan satu kelas untuk kelas kontrol dengan jumlah siswa 40 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi untuk memperoleh keadaan awal siswa serta kemampuan pemahaman konsep siswa dan teknik tes untuk memperoleh data kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik anava dua jalan dengan frekuensi sel tak sama yang didahului dengan uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas dari nilai ulangan fisika pokok bahasan kinematika gerak lurus. Kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut anava menggunakan metode scheffe’. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1) ada perbedaan pengaruh antara siswa yang mempunyai tingkat kemampuan pemahaman konsep tinggi dan rendah terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pokok bahasan kinematika gerak lurus {(FA = 32,22) > dan { > { }, siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman konsep tinggi lebih mudah menangkap materi dan juga mudah memahami konsep yang ditanamkan oleh guru melalui demonstrasi. (2) ada perbedaan pengaruh pendekatan ketrampilan proses metode demonstrasi dan metode diskusi terhadap kemampuan kognitif siswa, {(FB = 7,611) > dan { > , penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode demonstrasi ternyata memberikan hasil yang lebih baik, dikarenakan pada pendekatan ketrampilan proses siswa mampu menemukan dan membangun konsep yang ditanamkan guru dan melalui demonstrasi yang diperagakan oleh guru. (3) tidak ada interaksi pengaruh antara tingkat kemampuan pemahaman konsep dengan pendekatan ketrampilan proses terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa pokok bahasan kinematika gerak lurus di SMA, {(FAB = 1,217) > . Kemampuan kognitif siswa yang diajar dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode demonstrasi selalu lebih baik dibanding dengan metode diskusi baik pada siswa yang mempunyai kemampuan pemahaman konsep tinggi maupun rendah. Berdasarkan hasil analisa data dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian antara lain : (1) Pendekatan ketrampilan proses merupakan suatu pendekatan yang menekankan peran aktif siswa dalam menentukan prestasi belajarnya sendiri. Pelaksanaannya dalam mengajar materi-materi fisika yang membutuhkan kesungguhan dan peran aktif siswa. (2) Memperkuat teori belajar bahwa salah satu faktor yang sangat penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah metode belajar yang tepat. (3) Memperkuat teori belajar bahwa untuk meningkatkan prestasi belajar fisika adalah dengan memberikan latihan-latihan soal. (4) Dapat menambah wawasan dalam cakrawala pendidikan sehingga terdapat hubungan yang saling menguntungkan antara guru dan siswa dalam upaya untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar