Efektivitas Perbandingan Media Leaflet Dan Simulasi Dalam Penyuluhan Sapta Usaha Peternakan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Beternak Sapi Potong (Studi Kasus Di Desa Kemejing Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul)
Penulis Utama
:
Nur Wahyu Fitriantoro
NIM / NIP
:
H0507059
×Kabupaten Gunungkidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan daerah tandus dan kekurangan air. Keadaan alam ini menyebabkan Penduduknya sebagian besar merupakan petani lahan kering.Populasi ternak ruminansia, seperti sapi potong, kambing dan domba di Kabupaten Gunung kidul cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di Propinsi DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas media leaflet dan media simulasi yang digunakan dalam penyuluhan mengenai sapta usaha sapi potong, membandingkan tingkat efektivitas antara media simulasi dan media leaflet untuk meningkatkan sapta usaha sapi potong, dan mengetahui karakteristik yang berpengaruh dalam peningkatan pengetahuan responden tentang sapta usaha sapi potong.
Penelitian dilaksanakan di Desa KemijingKecamatan Semin Kabupaten GunungKidul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mulai tanggal 22 September 2011 sampai 8 April 2012 .Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni atau sungguhan dengan desain penelitian Randomized Group Pre Test – Post Test. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive sampling yang mempertimbangkan bahwa daerah tersebut mempunyai populasi ternak yang cukup tinggi dengan jumlah ternak sapi potong 8508 ekor. Pengambilan responden penelitian di tentukan secara purposive sampling sebanyak 60 orang. Pengambilan data dibagi menjadi dua yaitu data primer melalui wawancara dan data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga terkait seperti Dinas peternakan, Kantor kecamatan, BPS Kabupaten, PPL Peternakan, Pustaka dan hasil hasil penelitian yang telah dipublikasikan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan media leaflet memiliki nilai Pre test 139,17 pada media simulasi 129,2 setelah dilakukan penyuluhan media leaflet memiliki nilai Post test rata-rata sebesar 143,63, dengan penggunaan media simulasi memiliki nilai rata-rata sebesar 141,40. Hal ini menunjukkan sesudah dilakukan penyuluhan mengenai sapta usaha sapi potong, penggunaan media simulasi lebih baik jika dibandingkan dengan media leaflet karena peningkatan nilai simulasi lebih tinggi yaitu 12,2 sedangkan leaflet 4,46, Karateristik peternak di Desa Kemejing sebagian besar berjenis kelamin pria tingkat pendidikan mayoritas SD, pekerjaan utama sebagian besar petani pekerjaan sampingannya adalah beternak sapi. Media simulasi adalah suatu cara belajar mengajar yang berorientasi pada penghayatan dan ketrampilan mengaktualisasi dalam situasi tiruan sesuai dengan tujuan belajarnya, sedangkan media leaflet adalah selebaran informasi yang ditata dalam lembaran kertas yang dilipat. Faktor penghambat dalam usaha peningkatan sapta usaha ternak sapi potong adalah tingkat pendidikan responden, tingkat umur. Faktor tersebut sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menerima pengetahuan tentang sapta usaha ternak sapi potong baik melalui media leaflet maupun simulasi. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwaMedia simulasi lebih efektif dibandingkan dengan media leaflet dalam meningkatkan pengetahuan para peternak sapi potong, karakteristik individu, umur,pengalaman, pendapatan,dankeanggotaan dalam kelompok tidak mempengaruhi tingkat pengetahuan sapta usaha peternakan, dan untuk karakteristik individu,tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat pengetahuan sapta usaha peternakan para peternak sapi potong.
×
Penulis Utama
:
Nur Wahyu Fitriantoro
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0507059
Tahun
:
2013
Judul
:
Efektivitas Perbandingan Media Leaflet Dan Simulasi Dalam Penyuluhan Sapta Usaha Peternakan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Beternak Sapi Potong (Studi Kasus Di Desa Kemejing Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul)