×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1). Apakah ada perbedaan pengaruh antara penerapan pendekatan pengajaran konstruktivisme melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi. (2). Apakah ada perbedaan pengaruh antara metode pemberian tugas kelompok dengan tugas individu terhadap kemampuan kognitif siswa. (3). Apakah ada interaksi pengaruh penerapan pendekatan pengajaran konstruktivisme dan pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri I Gemolong. Teknik pengambilan sampel dengan teknik random sampling, yang kemudian di dapat empat kelas yaitu kelas XA dan XC sebagai kelas eksperimen serta kelas XB dan XD sebagai kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pengumpulan data menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Teknik tes digunakan untuk memperoleh data nilai kemampuan kognitif siswa. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai kemampuan awal siswa. Teknik analisis data menggunakan rancangan faktorial 2 x 2 (anava dua jalan) dengan frekuensi sel tak sama dilanjutkan dengan uji anava metode Scheffe dan juga mengunakan uji-t dua ekor untuk mengetahui kemampuan keadaan awal kedua kelompok. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : (1). Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan pendekatan pengajaran konstruktivisme melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa (Fa = 11.721 > F0.05; 1.155 = 3.91). Dari uji komparasi ganda diperoleh FA12 = 11.864 > F0.05; 1.155 = 3.91, hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata yang signifikansi antara penggunaan pendekatan konstruktivisme metode eksperimen dan metode demonstrasi. Karena = 72.58228 > = 69.51250 maka metode eksperimen lebih baik daripada metode demonstrasi. (2). Ada perbedaan pengaruh antara metode pemberian tugas individu dan kelompok terhadap kemampuan kognitif siswa (Fb = 4.781 > F0.05; 1.155 = 3.91). Uji komparasi ganda diperoleh Fb = 4.781 > F0.05; 1.155 = 3.91, hal ini menujukkan bahwa ada perbedaan rerata yang signifikansi antara metode pemberian tugas individu dan pemberian tugas kelompok. Karena = 72.01250 > = 70.05063 maka metode pemberian tugas individu lebih baik daripada pemberian tugas kelompok. (3). Tidak ada interaksi antara penggunaan penerapan pendekatan pengajaran konstruktivisme dan metode pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa.