Penulis Utama : Bachtiar Aminuddin
NIM / NIP : F0109011
× Kenaikan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar memiliki pengaruh besar terhadap perekonomian diberbagai negara. Perbedaan terhadap dampak guncangan harga minyak dunia terutama terjadi pada Negara-negara pengekspor minyak dan pengimpor minyak. Bagi Negara-negara pengekspor minyak kenaikan harga minyak dunia menjadi suatu kabar yang menggembirakan, akan tetapi bagi Negara-negara pengimpor minyak hal ini menjadi sebuah berita buruk. Kebutuhan cadangan minyak akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi riil di berbagai negara. Minyak mentah merupakan input bahan baku dalam proses produksi. Kenaikan harga minyak berdampak terhadap kenaikan biaya produksi, sehingga menghambat produktivitas dan output yang akhirnya berorientasi pada penurunan PDB. Dilihat dari pengaruh nilai tukar dalam perdagangan minyak dan perekonomian negara menunjukkan bahwa sebagian besar depresiasi nilai tukar akan cenderung meningkatkan ekspor dan mengurangi impor, begitu sebaliknya. Kondisi tersebut terjadi di berbagai Negara meskipun dengan karakteristik perubahan kinerja ekonomi makro yang berbeda-beda. Dampak dari guncangan harga minyak terhadap PDB dikenal sebagai supply-side. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh guncangan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar terhadap pertumbuhan ekonomi di Negara ASEAN 4 (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand) dan China. Dalam penelitian ini menggunakan model Vector Autoregression sebagai alat analisisnya. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa respon pertumbuhan ekonomi terhadap harga minyak dunia di Indonesia secara umum memiliki arah hubungan positif. Hal ini disebabkan pada masa periode penelitian Indonesia cenderung sebagai pengekspor minyak. Selanjutnya, respon pertumbuhan ekonomi terhadap harga minyak dunia di Singapura, Malaysia, Thailand dan China cenderung memiliki arah hubungan negatif diakhir periode penelitian. Untuk respon pertumbuhan ekonomi di Indonesia terhadap nilai tukar cenderung memiliki arah hubungan positif diakhir periode penelitian. Sedangkan respon pertumbuhan ekonomi di Singapura, Malaysia, Thailand dan China terhadap nilai tukar cenderung memiliki arah hubungan negatif diakhir periode penelitian. Namun, secara umum masing-masing negara mengalami fluktuasi selama periode penelitian. Selain itu, dilihat dari kontribusi variabel harga minyak dunia dan nilai tukar dalam menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi di ASEAN 4 dan China menunjukkan bahwa secara umum bahwa variabel harga minyak dunia juga cenderung memilki peran besar dalam menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand. Sedangkan untuk China, harga minyak dunia tidak memiliki kontribusi yang besar dalam menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi. Untuk kontribusi nilai tukar dalam menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi rata-rata memiliki peran yang lebih rendah di ASEAN 4 dan China.
×
Penulis Utama : Bachtiar Aminuddin
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : F0109011
Tahun : 2013
Judul : Pengaruh Harga Minyak Dunia Dan Nilai Tukar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi : Analisis Perbandingan Asean 4 Dan China
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Ekonomi - 2013
Program Studi : S-1 Ekonomi Pembangunan
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Ekonomi Jur. Ekonomi Pembangunan-F.0109011-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Wahyu Agung, SE, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Ekonomi dan Bisnis
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.