Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah siswa kelas XII Program Bahasa SMA Negeri 3 Sukoharjo dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Penelitian ini berbentuk Classroom Action Research/penelitian tindakan kelas, yaitu suatu penelitian yang berupa kolaborasi/kerjasama antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah yang lain. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII Program yang berjumlah 35 siswa dan Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan daerah kelas XII Program Bahasa di SMA Negeri 3 Sukoharjo. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan pemberian simulasi terlebih dahulu oleh peneliti. Sumber data penelitian ini adalah: informan (Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa kelas XII Program Bahasa), tempat (SMA Negeri 3 Sukoharjo), peristiwa (proses belajar mengajar), dan dokumen (hasil tugas siswa, data nilai dari siklus I, II, dan III, serta catatan lapangan selama proses belajar mengajar dari bulan Februari sampai Maret 2007)). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan tes. Prosedur penelitian meliputi: (1) tahap pengenalan permasalahan, (2) tahap persiapan, (3) tahap penyusunan rencana tindakan (siklus I, siklus II, dan siklus III), (4) tahap implementasi tindakan, (5) tahap pengamatan, dan (6) tahap penyusunan laporan/ukuran keberhasilan. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) analisis dan refleksi. Setiap siklus dilaksanakan selama dua sampai tiga kali pertemuan, masing-masing pertemuan 2 x 45 menit. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: terjadi peningkatan kualitas pembelajaran (baik proses maupun hasil) menulis ilmiah pada siswa kelas XII Program Bahasa di SMA Negeri 3 Sukoharjo. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya, di antaranya yaitu: (1) penjelasan guru dengan lebih ditekankan pada kualitas pemahaman siswa bukan pada kuantitas materinya; (2) pemberian model/contoh sebagai acuan siswa dalam mengembangkan gagasannya untuk menulis ilmiah; (3) memberikan feedback/umpan balik terhadap tugas yang telah dikerjakan siswa, (3) memberikan pendekatan keterampilan proses dengan memberikan sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 0,5 bagi siswa yang mengumpulkan tugas tidak tepat waktu/ terlambat, dan (4) memotivasi siswa agar memiliki rasa percaya diri. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator seperti: (1) siswa tertarik dalam mengikuti pembelajaran menulis ilmiah, (2) siswa mampu memahami tentang menulis ilmiah, (3) guru sudah mampu membangkitkan dan memotivasi siswa dalam menulis ilmiah, dan (4) siswa sudah mulai berani dan memiliki rasa percaya diri untuk maju ke depan mempresentasikan makalahnya dan menjawab pertanyaan yang diberikan siswa lain yang tidak maju.