Latar Belakang : Sikap penolakan akseptor terhadap keterbatasan IUD meningkatkan ketidaklangsungan pemakaian IUD pascaplasenta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu terhadap keterbatasan IUD dengan kelangsungan pemakaian IUD pascaplasenta. Metode : Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasinya adalah semua akseptor IUD pascaplasenta di wilayah kerja Puskesmas Mantingan sejumlah 62 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling sehingga didapatkan 48 responden. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik non parametrik dengan uji statistik Lamda. Hasil : Penelitian menunjukkan bahwa dari 38 responden yang memiliki sikap positif terhadap keterbatasan IUD, 32 orang masih memakai IUD pascaplasenta, sedangkan 6 orang sudah berhenti. 10 responden memiliki sikap negatif, semuanya sudah berhenti memakai IUD pascaplasenta. Analisis dilakukan dengan uji statistik Lamda didapatkan ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu terhadap keterbatasan IUD dengan kelangsungan pemakaian IUD pascaplasenta, (p=0,000, r = 0,625). Kesimpulan : Sikap positif ibu terhadap keterbatasan IUD dapat meningkatkan kelangsungan pemakaian IUD pascaplasenta.