×Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan pendekatan struktural. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan penanda morfologis verba iteratif dan kontinuatif, pemarkah frasa verbal iteratif dan kontinuatif, serta perilaku sintaktis verba iteratif dan kontinuatif dalam bahasa Jawa. Data disediakan berdasarkan dua sumber, yaitu sumber data tulis dan lisan. Penyediaan data dilakukan dengan menggunakan metode simak dengan teknik catat, rekam, dan kerja sama dengan informan. Analisis data menggunakan metode distribusional dengan teknik lesap, substitusi, oposisi dua-dua, dan permutasi. Hasil analisis disajikan dengan menggunakan metode formal dan informal.
Berdasarkan hasil analisis, pembentukan verba iteratif melalui afiksasi mencakup 13 kategori, yaitu N-D-i, ke-D-an, di-D-i,ka-D-an, -in-D-an, tak-D-i, tak- D-ane, kok- D-i, -ana, D-i, tak- -ana, kok-D-ana, dan di-D-ana; dan pembentukan verba kontinuatif melalui afiksasi mencakup 6 kategori, yaitu N-D, -um-D, N-D-i, N-D-ake, ka-D-an, dan dak-D-e. Pembentukan verba iteratif melalui reduplikasi menghasilkan verba iteratif reduplikasi penuh (dwilingga) berupa dwilingga padhaswara dan dwilingga salinswara); reduplikasi parsial dasar monomorfemis dan polimorfemis; reduplikasi semu. Adapun, pembentukan verba kontinuatif melalui reduplikasi menghasilkan verba kontinuatif reduplikasi penuh tanpa perubahan vokal (dwilingga padhaswara), reduplikasi parsial dasar polimorfemis, dan reduplikasi semu. Verba iteratif dan kontinuatif juga dibentuk melalui penggabungan reduplikasi dan afiksasi sekaligus. Frasa verbal iteratif dibentuk dengan menggabungkan verba dengan pemarkah frasa iteratif bola-bali ‘berkali-kali’, wola-wali‘berkali-kali’, makaping-kaping ‘berulang-ulang’, ‘berkali-kali’, kaping pirang-pirang ‘berkali-kali’, kerep ‘sering’, asring ‘sering’, pijer ‘sering’, pijer-pijer ‘sering sekali’, ambal-ambalan ‘berkali-kali’, sedhela-sedhela ‘sebentar-sebentar’, sok ‘kadang’, sok-sok ‘kadang-kadang’, kala-kala ‘kadang-kadang’, kadhangkala ‘ kadangkala’, kadhang-kadhang ‘kadang-kadang’ terkadhang ‘terkadang’; sementara frasa verbal kontinuatif dibentuk dengan menggabungkan verba dengan pemarkah frasa kontinuatif, yaitu tansah ‘selalu’, terus ‘terus’, terus-terusan ‘terus-menerus’, tetep ‘tetap’, panggah ‘tetap, tidak berubah’, isih ‘masih’, ajeg ‘rutin’, dan wae ’terus’. Berdasarkan ketransitivannya, verba iteratif berupa verba iteratif ekatransitif, dwitransitif, dan taktransitif. Verba kontinuatif terdiri atas verba iteratif ekatransitif dan taktransitif.