Implementasi program one village one product (ovop) dalam rangka pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (umkm) (Studi Kasus di Kampung Wisata Batik Kauman Kota Surakarta)
Penulis Utama
:
Fahmi Syaefuddin
NIM / NIP
:
D0108131
×Program One Village One Product (OVOP) merupakan kebijakan untuk
memberdayakan potensi ekonomi di daerah melalui Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM). Di Kampung Wisata Batik Kauman (KWBK) Kota
Surakarta, pelaksanaannya mendasarkan pada Instruksi Gubernur Jawa Tengah
No. 518/23546 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Produk Unggulan Daerah
Perdesaan Melalui Pendekatan One Village One Product (OVOP) Berbasis
Koperasi di Jawa Tengah. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui proses
implementasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program
OVOP di KWBK.
Penelitian ini dilakukan di Kauman, merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumenter. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling.
Validitas data dilakukan dengan triangulasi data atau sumber. Teknik analisis data
menggunakan model analisis interaktif.
Implementasi program OVOP di KWBK masih berada pada tahap input
yang meliputi penyerapan SDM yang kompeten, penyediaan bahan baku dan
permodalan. Ketiga keperluan tersebut masih pada tahap awal proses
implementasi program OVOP, dimana sebagian besar sudah memenuhi
kebutuhan. Penyerapan SDM kompeten telah diupayakan dengan pelatihan dan
melalui pembentukan Bussines Develeopment Services (BDS). Penyediaan bahan
baku dibantu oleh pemerintah provinsi Jawa Tengah menyediakan bahan baku
yang bersifat hibah serta upaya mendirikan unit pengadaan bahan baku.
Permodalan diupayakan melakukan kerjasama dengan bank agar mendapat kredit
bunga rendah serta bantuan berupa hibah dan lainnya.
Terdapat faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi
implementasi program OVOP. Faktor pendukung diantaranya faktor komunikasi
yang telah terjalin baik secara formal maupaun informal antar pemangku
kepentingan. Faktor sumber daya yang meliputi banyak kebutuhan, sebagian besar
telah memenuhi keperluan yang mendukung proses implementasi. Sedangkan
faktor penghambat terletak pada struktur birokrasi yang terkendala dengan belum
adanya Standard Operatring Procedure (SOP) bagi pelaksana kebijakan sehingga
bisa menghambat implementasi program OVOP.
Kata Kunci : Implementasi, Program OVOP
×
Penulis Utama
:
Fahmi Syaefuddin
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
D0108131
Tahun
:
2013
Judul
:
Implementasi program one village one product (ovop) dalam rangka pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (umkm) (Studi Kasus di Kampung Wisata Batik Kauman Kota Surakarta)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FISIP - 2013
Program Studi
:
S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-FISIP Jur. Ilmu Administrasi Negara-D.0108131-2013
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Drs. Wahyu Nurharjadmo, M.Si
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. ISIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.