Perilaku seksual pranikah remaja (studi kasus pada Sma “X” Pasuruan)
Penulis Utama
:
Rini Siswati
NIM / NIP
:
S541102070
×Seiring dengan perkembangan tehnologi komunikasi,akses informasi yang dianggap tabu semakin mudah diperoleh di antaranya akses pada hal-hal yang berbau pornografi. Hal ini memicu keingintahuan yang besar pada remaja akan permasalahan tersebut. Dampak dari permasalahan ini adalah meningkatnya perilaku seks pada remaja. Berdasarkan pertimbangan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengetahuan remaja tentang seksual pranikah dan usaha-usaha untuk memperoleh informasi tentang seksual pranikah , 2) sikap/pendapat remaja tentang sksual pranikah, 3) perilaku seksual pranikah remaja, 4) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengetahuan,sikap/pendapat dan perilaku seksual pranikah remaja.
Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif dengan pendekatan kualitatif retrospektif. Tehnik pengumpulan data yang digunakan melalui metode 1) wawancara mendalam, 2) observasi/pengamatan, 3) content analysis.Informannya adalah remaja/pelajar sekolah menengah atas, guru, satpam, pegawai kantin sekolah, teman di sekolah maupun di dalam pergaulan sehari-hari. Teknik analisis dengan menggunakan data penjelajahan (reduction), data fokus (display), verifikasi (selection). Hasil analisis data digunakan untuk memaknai fenomena penelitian dan membeikan arah dalam penarikan kesimpulan.
Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan tentang seksual pranikah adalah hubungan seksual yang dilakukan sebelum menikah dan usaha untuk memperoleh informasi dengan menggunakan media cetak, elektronik, teman serta pengalaman pribadi. Sikap/pendapat tentang seksual pranikah adalah merupakan hal yang biasa dilakukan sehingga merasa acuh/masa bodoh dengan aktivitas seksual pranikah. Perilaku seksual pranikah yang dilakukan dengan pacar, teman, wanita/pria idaman lain,pekerja seks komersil/wanita panggilan dan dilakukan satu sampai dua kali dalam satu bulan. Tempat yang sering digunakan untuk melakukan hubungan seksual di rumah tinggal, kos/kontrakan, villa, hotel, lokalisasi, tenda dan di mobil. Faktor yang berpengaruh diantaranya kelas, jenis kelamin, agama, asal daerah, tempat tinggal, media informasi, ajakan teman, pengalaman, emosional, pengawasan orang tua, pergaulan, kebiasaan. Perilaku seksual pranikah dengan berganti-ganti pasangan akan meningkatkan resiko penularan infeksi menular seksual terutama HIV/AIDS.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagi pihak terkait untuk mengeliminir dan mencegah meningkatnya perilaku seksual pranikah di kalangan remaja dengan meningkatkan pengawasan, penanaman nilai-nilai dalam masyarakat dan agama, meningkatkan kesibukan di sekolah dengan berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan tugas-tugas akademik
As the communication technology develops,the access to the considered-as-taboo information is obtained increasingly easily, for example the one to pornography-related information.It triggers the adolescent’s high curiosity for the issue. The effect of this problem is the increased sexual behavior in adolescent. Considering the phenomenon above,the objective of research was to fin out 1) the adolescent’ knowledge on pre-married sex and the attempt of obtaining information about pre-married sex, 2) the adolescent’ attitude to pre-married sex, 3) the adolescent’ pre-married sexual behavior,and 4) the factors affecting the adolescent knowledge,and attitude to/opinion on,pre-married sexual behavior.
This research employed a descriptive design using retrospective qualitative approach.Techniques of collecting date used were 1) in-depth interview, 2) observation, 3) content analysis. The informants were adolescent /student of senior high school, teachers, securityguards, school cafetaria’s employees, schoolmates,and peers. Technique of analyzing data used was reduction,display, selection. The result of analyzing data used was used to interpret the research phenomenon and to guide the conclution drawing.
The conclution of research showed that the knowledge of pre-married sex was the sexual intercouse commiteed before married and the attemp of obtaining information using printed, electronic media, friend as well as personal experience. The attitude to/opinion on pre-married sex was a usual thing committed so that the adolescent felt ignorant about the pre-married sexual activity. The pre-married sexual behavior was committed with boyfriend, partner,prostitude and committed once-to-twice a month. The places frequently used for committing sexual intercouse were residence, boarding house/rented house, villa, hotel, localization, tent the car. The factors affecting included class, sex, religion, origin, residence, information media, friend invitation, exsperience, emotion, parent’s supervision, intercourse, habit. The pre-married sex by partner changing would increase the risk of sexual tranmitting infection disease, particularly HIV/AIDS.
The resulth of research was expected to be the input to the relation parties to eliminate adn to prevent the increased pre-married sex amomg the adolescents and to improve supervition,values implanting among the society and relegion,and to increase the preoccupation at school with a variety of extracurricular activity and academic tasks
×
Penulis Utama
:
Rini Siswati
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
S541102070
Tahun
:
2013
Judul
:
Perilaku seksual pranikah remaja (studi kasus pada Sma “X” Pasuruan)