Penulis Utama : Prana Nusa Putra.
NIM / NIP : C0906026
× Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Wujud Ragam Hias Kain Nampan Lampung dan estetika dari Kain Nampan Lampung, dengan menggunakan Ekspresi Estetik dari Agus Sachari. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Wujud Ragam Hias Kain Nampan? Bagaimana Sifat Simbolistik-Filosofis dan Kontemplatif yang ada pada Ragam Hias Kain Nampan? Penelitian menggunakan metode penelitian deskripsi kualitatif berdasarkan ekspresi estetik. Metode studi kasus tunggal tersebut mengkaji Kain Nampan sebagai artefak budaya. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Tanggamus dan Museum Negeri Propinsi Lampung didaerah Bandar Lampung yang masih mengoleksi artefak Kain Nampan dan ada hubungannya dengan topik bahasan. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) Kain Nampan merupakan kain tenun adat Lampung Suku Saibatin. Kain Nampan sangat dikagumi ragam hiasnya, dan menarik dilihat dari segi artistik, estetik maupun simbolis-filosofisnya. Istilah “nampan” dapat dikaitkan dengan nampan atau sampan, yaitu perahu kecil yang biasa dipakai nelayan untuk melaut atau alat transportasi laut. Nampan juga bisa dikaitkan dengan tampan atau pahakh yaitu sebuah wadah atau baki yang ada kaki penyangganya, yang dibuat dari logam kuningan, untuk menaruh makanan sesaji pada tradisi ngitai, tempat seserahan perkawinan, dan sarana keperluan upacara adat lainnya.. (2) Wujud ragam hias Kain Nampan berupa kapal perang dan kapal layar lengkap dengan isinya merupakan pengaruh kolonial. Sedangkan motif yang tidak terpengaruh oleh kolonial memiliki bentuk visual kapal lebih sederhana dalam bayangan cermin dan bentuk abstrak. Ragam hias tersebut merupakan peninggalan budaya yang lebih kuno. (3) wujud ragam hias Kain Nampan didominasi motif kapal yang merupakan ciri khas Kain Nampan. Bentuk kapal mengandung arti simbolis sebagai kendaraan arwah yang berhubungan erat dengan makna filosofis dalam roda kehidupan masyarakat Lampung pesisir. Kapal diibaratkan perjalanan hidup manusia. Yaitu sebuah gerak alami dari suatu tempat menuju tempat lain atau pada suatu keadaan ke keadaan lainnya. Karena adakalanya proses-proses gerak perpindahan tersebut mengalami suatu hambatan yang mungkin timbul karena adanya suatu bala atau kekuatan negatif. Maka dari itu, setiap gerak perpindahan tersebut perlu diadakan upacara selamatan atau ritual tolak bala.
×
Penulis Utama : Prana Nusa Putra.
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : C0906026
Tahun : 2014
Judul : Ekspresi Estetik Kain Nampan.
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.SSR - 2014
Program Studi : S-1 Kriya Seni
Kolasi :
Sumber : UNS-F.SSR Jur. Kriya Seni/ Tekstil-C0906026-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Adji Isworo Josef, M.Sn
2. Drs. Sarwono, M.Sn
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.