×Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Laboratorium Biokimia I Pusat Antar Universitas (PAU) Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mulai Agustus sampai Desember 2013. Penelitian ini dilaksanakan dengan pengujian tanaman indikator (1.Physalis floridana, 2.Nicotiana tabacum WB, 3.N. silvestris, 4.N. glutinosa, 5.N. tabacum cv. Bright Yellow, 6.N. benthamiana, 7.Chenopodium murale dan 8.C. quinoa) dan pengujian reinokulasi virus ke tanaman inang. Variabel pengamatan meliputi saat pertama gejala muncul, tipe gejala dan sifat gejala. Benih tanaman indikator diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang serta ditumbuhkan hingga waktu inokulasi. Kemudian dilanjutkan dengan pengamatan profil pita protein total.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 2 dari 8 tanaman indikator menunjukkan gejala virus meliputi C. quinoa bergejala lesio sistemik pada 3 hari setelah inokulasi dan N. tabacum cv. Bright Yellow bergejala mosaik sistemik pada 5 hari setelah inokulasi. Pengujian reinokulasi virus ke tanaman inang menghasilkan gejala Vein Banding pada 4 hari setelah inokulasi (N. tabacum cv. Bright Yellow) dan 6 hari setelah inokulasi (C. quinoa). Hasil analisis pita protein total pada tanaman terinfeksi virus penginfeksi pule pandak mengindikasikan adanya penanda serangan virus berupa penebalan pita protein pada pule pandak inokulasi sakit dengan berat molekul (BM) 50 kda, pule pandak alam sakit dengan BM 15-20 kda dan 25 kda, C. quinoa sakit dengan BM 40 dan 150 kda dan N. tabacum cv. Bright Yellow 15 kda.