Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Stad (Student Team Achievement Division) Dengan Pendekatan Ctl Dan Tgt (Teams Games Tournament ) Dengan Pendekatan Ctl Pada Materi Trigonometri Siswa Kelas Xi Ipa Sma Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012-2013 Ditinj
Penulis Utama
:
Syaiful Annas
NIM / NIP
:
S851108075
×Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang
memberikan prestasi belajar lebih baik, pada materi trigonometri, antara model
pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan CTL, model pembelajaran kooperatif
TGT dengan pendekatan CTL, atau pembelajaran langsung, (2) pada masing-masing
tingkat intelegensi, manakah yang memberikan prestasi belajar lebih baik, antara model
pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan CTL, model pembelajaran kooperatif
TGT dengan pendekatan CTL, atau pembelajaran langsung. (3) pada masing-masing
model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar materi trigonometri
lebih baik, antara siswa dengan tingkat intelegensi tinggi, tingkat intelegensi sedang atau
tingkat intelegensi rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh
siswa kelas XI IPA SMA Negeri di Kabupaten Tuban tahun pelajaran 2012/2013.
Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling, terpilih
tiga sekolah yaitu SMA Negeri 3 Tuban, SMA Negeri 1 Jatirogo, dan SMA Negeri 1
Parengan. Diperoleh sampel berjumlah 271 siswa, dengan rincian 91 siswa pada kelas
eksperimen satu, 91 siswa pada kelas eksperimen dua dan 89 siswa pada kelas kontrol.
Teknik pengumpulan data meliputi: (1) metode dokumentasi yaitu mencari data tentang
nama sekolah dan rataan nilai Ujian Nasional SMA Negeri di kabupaten Tuban, nilai
ulangan semester bersama siswa kelas X semester I tahun pelajaran 2011/2012 dan hasil
tes psikologi siswa, (2) metode tes yaitu tes prestasi belajar matematika materi
trigonometri. Uji coba instrument tes meliputi validasi isi, daya pembeda, tingkat
kesukaran dan reliabilitas. Uji keseimbangan terhadap tiga kelompok sampel
menggunakan uji F. Uji prasyarat dilakukan dengan metode Lilliefors untuk uji
normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Uji hipotesis yang digunakan
adalah anava dua jalan 3x3 dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut. (1) Model pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan CTL
memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada model pembelajaran kooperatif TGT
dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung. Model pembelajaran
kooperatif TGT dengan pendekatan CTL mempunyai prestasi belajar lebih baik dari pada
model pembelajaran langsung, (2) a. Pada siswa dengan tingkat intelegensi tinggi, model
pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan CTL, model pembelajaran kooperatif
TGT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung memberikan prestasi
belajar yang sama. b. Pada siswa dengan tingkat intelegensi sedang, model pembelajaran
kooperatif STAD dengan pendekatan CTL memberikan prestasi belajar yang sama
dengan model pembelajaran kooperatif TGT dengan pendekatan CTL dan model
pembelajaran kooperatif TGT dengan pendekatan CTL memberikan prestasi belajar yang
sama dengan model pembelajaran langsung, sedangkan model pembelajaran kooperatif
STAD dengan pendekatan CTL memberikan prestasi belajar yang lebih baik dibanding
model pembelajaran langsung. c. Pada siswa dengan tingkat intelegensi rendah, model
pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan CTL, model pembelajaran kooperatif TGT dengan pendekatan CTL dan model pembelajaran langsung memberikan prestasi
belajar yang sama. (3) a. Pada model pembelajaran kooperatif STAD dengan pendekatan
CTL, siswa dengan tingkat intelegensi tinggi dan tingkat intelegensi sedang mempunyai
prestasi belajar trigonometri yang sama dan lebih baik dibanding tingkat intelegensi
rendah. b. Pada model pembelajaran kooperatif TGT dengan pendekatan CTL, siswa
dengan tingkat intelegensi tinggi mempunyai prestasi belajar trigonometri yang lebih baik
dibanding siswa dengan tingkat intelegensi sedang dan tingkat intelegensi rendah,
sedangkan pada siswa dengan tingkat intelegensi sedang mempunyai prestasi belajar
trigonometri yang lebih baik dibanding siswa dengan tingkat intelegensi rendah. c. Pada
model pembelajaran langsung, siswa dengan tingkat intelegensi tinggi mempunyai
prestasi belajar trigonometri yang lebih baik dibanding siswa dengan tingkat intelegensi
sedang dan tingkat intelegensi rendah, sedangkan siswa dengan tingkat intelegensi sedang
mempunyai prestasi belajar trigonometri yang lebih baik dibanding siswa dengan tingkat
intelegensi rendah.
×
Penulis Utama
:
Syaiful Annas
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S851108075
Tahun
:
2014
Judul
:
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Stad (Student Team Achievement Division) Dengan Pendekatan Ctl Dan Tgt (Teams Games Tournament ) Dengan Pendekatan Ctl Pada Materi Trigonometri Siswa Kelas Xi Ipa Sma Kabupaten Tuban Tahun Pelajaran 2012-2013 Ditinj
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi
:
S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-Pascasarjana Prodi. Magister Pendidikan Matematika-S851108075-2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc. 2. Dr. Imam Sujadi, M.Si.
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.