Penulis Utama : Desy Meilina Fulani
NIM / NIP : I0309013
× Klaster Biofarmaka merupakan kumpulan kelompok tani yang membudidayakan dan mengolah tanaman obat. Penggunaan obat herbal yang meningkat saat ini belum memberikan dampak kepada para petani. Hal ini dikarenakan sebagian besar petani menjual produknya dalam bentuk rimpang segar dengan harga yang rendah. Selama ini, petani klaster Biofarmaka mengolah hasil panen rimpang segar menjadi simplisia sebagai upaya meningkatkan harga jual produk dan berharap dapat memasok ke industri jamu agar harga produk lebih stabil. Namun kualitas simplisia yang dihasilkan klaster belum memenuhi standar industri jamu. Salah satu penyebab adalah alat pemotong yang digunakan saat ini belum dapat menghasilkan potongan simplisia yang sesuai standar. Standar yang ditetapkan meliputi ketebalan potongan 3-5 mm dan potongan simplisia membujur. Sebelum pengembangkan alat, dilakukan observasi alat pemotong yang ada di klaster Biofarmaka. Klaster Biofarmaka memiliki alat pemotong dengan prinsip piringan putar namun alat tersebut digunakan untuk memotong singkong. Alat tersebut masih digunakan oleh petani sampai saat ini karena sistem kerjanya yang mudah. Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan pengembangan alat pemotong tersebut menjadi alat pemotong kunyit untuk simplisia. Pengembangan alat diawali dengan mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan diterjemahkan ke dalam bahasa teknis. Selanjutnya membangkitkan beberapa alternatif konsep yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Dari alternatif konsep yang dibangkitkan, dilakukan pemilihan alternatif terbaik untuk alat pemotong yang dirancang. Selanjutnya dilakukan perancangan spesifikasi rancangan untuk pembuatan alat. Pada tahap akhir dilakukan pengujian dan evaluasi alat. Pengujian yang dilakukan meliputi uji fungsional untuk mengetahui kinerja dari setiap komponen alat dan uji unjuk kerja untuk mengetahui performansi alat. Hasil dari penelitian ini adalah alat pemotong kunyit dengan sistem piringan putar yang memiliki dimensi panjang 35 cm, lebar 35 cm, dan tinggi 40 cm. Material yang digunakan pada alat pemotong ini adalah material kayu. Dari pengujian yang telah dilakukan diketahui bahwa kapasitas alat 3 kg/jam, untuk ketebalan hasil potongan memiliki rata-rata 3,86 mm, dan presentase hasil potongan yang rusak 21%. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa alat pemotong hasil pengembangan telah mampu menghasilkan potongan kunyit untuk simplisia sesuai standar industri jamu.
×
Penulis Utama : Desy Meilina Fulani
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0309013
Tahun : 2014
Judul : Pengembangan Alat Pemotong Kunyit Untuk Simplisia Di Klaster Biofarmaka Karanganyar
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.Teknik - 2014
Program Studi : S-1 Teknik Industri
Kolasi :
Sumber : UNS-F.Teknik Jur.Teknik Industri-I.8210006-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Fakhrina Fahma STP., MT.
2. Retno Wulan Damayanti ST., MT
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.