Pemodelan Hujan Debit Untuk Analisis Kekeringan Pada Das Temon
Penulis Utama
:
Frandy Eko Yulianto
NIM / NIP
:
I1111039
×Kekeringan merupakan suatu kejadian alam yang sangat berpengaruh terhadap ketersediaan cadangan air dalam tanah, baik yang di perlukan untuk kepentingan pertanian maupun untuk kebutuhan manusia. Pada Beberapa wilayah ketersediaan air dapat tercukupi dan pada saat tertentu dapat juga menjadi kritis karena jauh berkurang. Kekeringan terjadi bukan saja karena berkurangan curah hujan, tetapi juga di sebabkan oleh daya resap/tampung tanah yang sudah berkurang akibat rusaknya daerah resapan yang di sebabkan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukanya
Penelitian ini menggunakan model jaringan syaraf tiruan (JST) yaitu model matematika dengan fungsi linear untuk menghasilkan debit. Analisis kekeringan di dasarkan pada threshold (nilai ambang batas) kekeringan dengan probabilitas 0,5 yang disebut Qnormal (Q50). Dari debit yang di hasilkan akan dhitung berapa besar defisit dan durasi kekeringan, serta kapan mulai musim kemarau setiap tahnunya.
Dari hasil analisis hampir setiap tahun mulai 2007-2012 pada bulan tertentu debit yang di hasilkan berada di bawah debit normal (Q50), maka ada potensi kekeringan di setiap tahun. Defisit kering tertinggi pada tahun 2012 sebesar 19,870 m3/det, sedangkan durasi kering terpanjang rata-rata selama 6 (enam) bulan terjadi pada tahun 2007, 2008, 2009, 2012 di mulai pada bulan Mei – Oktober. Untuk awal musim kering setiap tahun berbeda-beda dan terjadi pada bulan pertama di mana debit berada di bawah debit normal (Q50).
×
Penulis Utama
:
Frandy Eko Yulianto
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
I1111039
Tahun
:
2014
Judul
:
Pemodelan Hujan Debit Untuk Analisis Kekeringan Pada Das Temon