Penulis Utama : Wahyudi
NIM / NIP : K4410062
× Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Karir Abdul Haris Nasution di bidang militer; (2) Peranan Abdul Haris Nasution masa peralihan Demokrasi Terpimpin tahun 1955-1959; dan (3) Pemikiran Abdul Haris Nasution di bidang militer dan politik. Metodologi penelitian yang digunakan adalah penelitian Historis atau metode sejarah. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa sumber primer dan sumber sekunder.Metode sejarah adalah proses kritik memeriksa dan menganalisiscatatan dan peninggalan masa lalu, kemudian direkonstruksi berdasarkan data yang diperoleh sehingga menghasilkan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Karir Abdul Haris Nasution di bidang militer sangat cemerlang, dimulai dengan masuk Corps Opleiding Reserve Officieren (CORO) di Bandung pada tahun 1940. Keberhasilan Nasution dalam peristiwa Bandung Lautan Api, berakibat diangkat menjadi Panglima Divisi Siliwangi pada tahun 1946. Pada masa Agresi Militer Belanda II, Nasution sebagai Panglima Tentara dan Teritorial Djawa (PTTD) membentuk Pemerintahan Militer Djawa. Nasution dipercaya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) antara tahun 1949-1952. Peristiwa 17 Oktober 1952 berakibat Nasution mengundurkan diri dari jabatan KSAD. Masa non-aktif yaitu tahun 1952-1955, digunakan untuk menulis buku-buku yang bertema militer dan kenegaraan serta mendirikan Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI); (2) Peran Abdul Haris Nasution masa peralihan demokrasi terpimpin sangat dominan, dimulai ketika dipercaya kembali menjadi KSAD tahun 1955. Nasution melakukan reorganisasi di tubuh Staf Umum Angkatan Darat (SUAD), Deputi KSAD, dan Panglima Tentara dan Teritorium (TT). Pada tahun 1956-1958 terjadi pergolakan daerah yang melibatkan perwira AD. Nasution bersikap tegas dengan melakukan operasi militer. Nasution mendorong presiden untuk memberlakukan darurat perang (SOB), karena negara mengalami krisis politik dan keamanan. Nasution dipercaya oleh Soekarno untuk menjadi co-formatur pembentukan Kabinet Karya. Pemerintah membentuk Dewan Nasional sebagai aspirasi golongan yang ada dalam masyarakat dan memasukkan nama Nasution sebagai anggota ex-officio; dan (3) Pemikiran Abdul Haris Nasution meliputi di bidang militer dan di bidang politik. Di bidang militer, Nasution memformulasikan hubungan sipil-militer dan jalan tengah tentara. Di bidang politik, Nasution mengusulkan kembali ke UUD ’45 dan mendorong dikeluarkanya dekrit presiden sebagai awal demokrasi terpimpin. Drs. Tri Yuniyanto, M. Dr. Djono, M. Pd,
×
Penulis Utama : Wahyudi
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : K4410062
Tahun : 2014
Judul : Peranan Abdul Haris Nasution Masa Peralihan Demokrasi Terpimpin Tahun 1955-1959
Edisi :
Imprint : Surakarta - F.KIP - 2014
Program Studi : S-1 Pendidikan Sejarah
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial -K.4410062 -2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing :
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.