Penulis Utama : A. Nimaskesumanegari
NIM / NIP : D0310002
× Upacara Ngaben sebagai sebuah ritual merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali. Ngaben merupakan kewajiban bagi pretisentana (ahli waris). Inti dari Ngaben adalah pembakaran mayat agar semua unsur cepat kembali ke sumbernya yaiu unsur alam sehingga sang roh dapat lebih cepat kembali ke sumbernya dan mendapatkan posisi yang seharusnya sesuai karmanya. Bentuk upacara dan upakara yang digunakan dalam ritual ini tergantung tradisi dan kemampuan finansial seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tradisi dalam pelaksanaan upacara Ngaben pada masyarakat Hindu Bali di Desa Banyuasri. Dalam fenomena perubahan tradisi dalam pelaksanaan upacara Ngaben ini dibahas tentang perubahan-perubahan dalam hal apa saja yang telah terjadi, faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tradisi, serta dampak yang ditimbulkan dari terjadinya perubahan tradisi ini. Subyek penelitian ini adalah masyarakat Hindu Bali di Desa Banyuasri, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif dan secara khusus menggunakan teori tindakan sosial, teori prubahan sosial, teori evolusi budaya dan teori aksi untuk menganalisis perubahan tradisi dalam pelaksanaan upacara Ngabenpada masyarakat Hindu Bali di Desa Banyuasri. Teknik pengumpula data dilakukan dengan observasi dan wawancara yang melibatkan sekitar 10 orang informan, serta studi kepustakaan lainnya. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan teknik analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri dari tiga komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara Ngaben sebagai sebuah ritual yang wajib dilaksanakan di Bali telah mengalami perubahan baik dalam pelaksanaannya maupun alat-alat yang digunakan.Upacara Ngabentelah bergeser dari sebuah kemegahan yang memberatkan menjadi bentuk lain yang lebih sederhana dan dapat dilaksanakan secara praktis tanpa menghabiskan banyak waktu dan biaya. Menurut teori tindakan sosial perubahan yang terjadi merupakan tindakan secara sadar yang dilakukan masyarakat dengan memilih alternatif cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, pilihan yang dilakukan masyarakat Desa Banyuasri adalah pilihan yang dianggap paling rasional dan relevan untuk dilaksanakan. Tradisi merupakan bagian dari kebudayaan yang terus berevolusi dan berubah mengikuti perkembangan zaman. Penyesuaian pada bentuk Ngaben ini terjadi karena beberapa faktor, diantaranya perubahan pola pikir dan peningkatan pemahaman agama pada masyarakat yang didorong pula oleh kondisi ekonomi masyarakat Bali yang secara umum berubah serta tantangan dari dunia luar yang menuntut orang Bali tetap survive secara xxiv ekonomi tanpa melupakan ritual. Adanya perubahan tradisi ini menimbulkan dampak bagi kehidupan sosial budaya masyarakat, baik itu dampak negatif maupun dampak positif. Lenturnya tradisi ini membuktikan keluwesan masyarakat Hindu Bali dan budayanya untuk merespon tantangan kekinian.
×
Penulis Utama : A. Nimaskesumanegari
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : D0310002
Tahun : 2014
Judul : Perubahan Tradisi Dalam Pelaksanaan Upacara Ngaben Pada Masyarakat Hindu Bali Di Desa Banyuasri Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Provinsi Bali
Edisi :
Imprint : Surakarta - FISIP - 2014
Program Studi : S-1 Sosiologi
Kolasi :
Sumber : UNS-FISIP Jur. Sosiologi-D.0310002-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Argyo Demartoto, M,Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.