×
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui prosedur permohonan kredit bagi para pedagang golongan ekonomi lemah di BKK Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, (2) Untuk mengetahui dampak pemberian kredit terhadap pendapatan pedagang golongan ekonomi lemah di Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo tahun 2006, (3) Untuk mengetahui hambatan/kendala yang dihadapi pedagang golongan ekonomi lemah dalam proses pemberian kredit BKK dan upaya yang dilakukan untuk menangani kendala tersebut, (4) Untuk mengetahui kendala/hambatan yang dihadapi BKK Mojolaban dalam proses pemberian kredit kepada pedagang golongan ekonomi lemah dan upaya yang dilakukan untuk menghadapi kendala tersebut. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan), dimana sampel yang diambil tidak ditentukan pada banyaknya sampel melainkan lebih ditekankan pada kualitas pemahaman sampel terhadap permasalahan yang diteliti. Sampel penelitian adalah sejumlah tertentu sampai dapat memberikan keterangan dalam pengambilan kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, (1) Prosedur permohonan kredit bagi para pedagang golongan ekonomi lemah di BKK Mojolaban Kabupaten Sukoharjo meliputi: tahap permohonan kredit, survey langsung/ on the spot, penolakan atas permohonan kredit, persetujuan atas permohonan kredit, pencairan kredit dan pelunasan kredit (2) Pendapatan pedagang golongan ekonomi lemah meningkat setelah menggunakan kredit BKK. Hal ini dapat diketahui dari hasil wawancara dan dapat dilihat dari kondisi pedagang golongan ekonomi lemah yang mampu mempertahankan usahanya meskipun kondisi perekonomian tidak mendukung (3) Hambatan yang dialami pedagang golongan ekonomi lemah dalam pemberian kredit BKK adalah sulitnya mengangsur pinjaman dan kesulitan pengelolaan/ pengaturan uang karena kebutuhan yang banyak. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan (a) melakukan penghematan (menyisihkan sebagian pendapatan untuk mengangsur, (b) menghadiri sosialisasi-sosialisasi yang diadakan BKK, komunikasi yang intensif dengan petugas dalam menghadapi permasalahan (4) Hambatan yang dapat diidentifikasi dari pelaksanaan kredit oleh BKK adalah keterbatasan jumlah petugas dalam melayani penagihan angsuran, kredit macet/ wan prestasi, kebangkrutan dan bencana alam yang menimpa debitur debitur. Untuk menghadapi kendala tersebut adalah dengan (a) penambahan kuantitas/ jumlah petugas,(b) penyelesaian masalah dengan jalan kekeluargaan, somasi (c) melakukan survey ulang dan penyelesaian masalah yang bergantung pada kesepakatan kedua belah pihak.