×
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan: (1) peningkatan kualitas proses pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas X Program Keahlian Manajemen Bisnis 1 SMK Negeri 3 Surakarta dengan pendekatan CTL; (2) peningkatan kualitas hasil pembelajaran menulis narasi pada siswa kelas X Program Keahlian Manajemen Bisnis 1 SMK Negeri 3 Surakarta dengan pendekatan CTL. Bentuk penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X Program Keahlian Manajemen Bisnis 1 SMK Negeri 3 Surakarta yang berjumlah 40 siswa. Sumber data yang digunakan, yaitu: (1) tempat dan peristiwa, (2) informan, dan (3) dokumen. Teknik pengumpulan data yang diterapkan, yaitu: (1) observasi atau pengamatan; (2) teknik in-depth interview (wawancara mendalam); (3) teknik nontes berupa angket; dan (4) teknik tes atau tugas. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik analisis deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan bahwa pendekatan CTL dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis narasi siswa kelas X Program Keahlian Manajemen Bisnis 1 SMK Negeri 3 Surakarta. Peningkatan kualitas proses tersebut terlihat dari: perhatian, minat, dan motivasi siswa pada pembelajaran menulis narasi mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Siswa memperoleh kesempatan yang sama untuk merespons pertanyaan atau stimulus yang diberikan guru. Keaktifan siswa juga terlihat dalam kegiatan diskusi dan observasi. Siswa mau mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru, model, dan narasumber saat observasi. Siswa dengan sukarela memberikan masukan atau pendapat dalam diskusi. Jika terjadi suatu permasalahan, siswa membantu memberikan pemecahan terhadap masalah tersebut. Selain itu, guru telah mempu mengelola kelas dengan baik. Peningkatan kualitas hasil terlihat pada hasil penilaian menulis narasi siswa yang menunjukkan bahwa pada siklus I terdapat 17 siswa, pada siklus II terdapat 24 siswa, dan pada siklus III terdapat 34 siswa yang mampu melampaui batas minimal ketuntasan belajar yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 8, 38 dan siswa dinyatakan lulus.