Representasi Nasionalisme Dalam Sinema Indonesia (Studi Saluran Komunikasi Massa Modern Film “Darah Dan Doa”)
Penulis Utama
:
Henricus Hans Sp
NIM / NIP
:
S221108016
×Latar Belakang: Nasionalisme merupakan fenomena yang kompleks karena
konotasi dan interpretasinya yang kaya sebagai hasil studi yang kompleks.
Pemahaman tentang nasionalisme dapat dipahami melalui media film. Sebuah
film sebagai produk kesenian maupun sebagai medium adalah suatu cara untuk
berkomunikasi penyampaian pesan dari sutradara ke penonton.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan obyek
penelitianfilm Darah dan Doa sutradara Usmar Ismail yang dibuat tanggal 30
Maret 1950. Data diperoleh melalui browsingatau bentuk DVD,sumber data
primer bentuk DVD diperoleh secara langsung di Perusahaan Film Nasional
Indonesia (Perfini). Teknik pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan metode semiotik Metz.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa film “ Darah dan Doa ”merupakan film
yang mengunkapkan perjalanan hidup manusia pada masa revolusi dalam
mengorbankan jiwa dan raga, sehingga terwujud sikap nasionalisme. Sikap
nasionalisme diwujudkan dalam perjuangan melawan penjajah dan bangsa sendiri
untuk mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948. Sikap nasionalis yang
dimiliki prajurit termasuk tinggi, prajurit mengorbankan jiwa dan raga, sehingga
mengalami penderitaan psikis dan fisik.
Kesimpulan: Film “ Darah dan Doa ” merupakan sarana media modern dalam
komunikasi yang difungsikan untuk memprogandakan nasionalisme. Alasannya,
karena kehadiran film sebagai media komunikasi terefektif dalam menyampaikan
pendidikan nasionalisme kepada masyarakat. Nasionalisme film The Long March
yaitu rasial-republikan, yang mewakili semangat nasionalisme jaman pada masa
tahun 1948 untuk mempertahankan kemerdekaan. Nasionalisme rasial ini dapat
diketahui melalui adegan-adegan film pada peristiwa yang dialami tokoh film
dalam perjuangan melawan penjajah dan perjuangan batin (antara perjuangan
dengan cinta dan derita melawan penjajah dan bangsa sendiri). Dari pertitiwa
tersebut membentuk tema yaitu dengan segala kejujuran telah mengorbankan jiwa
dan raga merupakan realitas gambaran manusia dalam kehidupannya untuk
bersikap jujur dan mau berkorban jiwa dan raga untuk negar
×
Penulis Utama
:
Henricus Hans Sp
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S221108016
Tahun
:
2014
Judul
:
Representasi Nasionalisme Dalam Sinema Indonesia (Studi Saluran Komunikasi Massa Modern Film “Darah Dan Doa”)