Fenomena Kebo Bule Kyai Slamet Dalam Kirab 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta (Studi Persepsi Masyarakat Surakarta Terhadap Miskomunikasi Di Balik Fenomena Kebo Bule Kyai Slamet Dalam Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta)

Penulis Utama : Riza Ayu Purnamasari
NIM / NIP : D0207023
× Kirab Malam 1 Suro adalah sebuah agenda tahunan Keraton Kasunanan Surakarta untuk memperingati tahun baru Islam, yang dilakukan dengan serangkaian ritual sarat doa dan kirab pusaka. Dalam Kirab Malam 1 Suro terdapat simbol keselamatan berupa Kebo Bule Kyai Slamet sebagai cucuk lampah yang berada pada barisan terdepan kemudian diikuti barisan pusaka. Sebagai komunikator, Keraton Kasunanan menyelenggarakan acara tersebut untuk memohon keselamatan dan sarana introspeksi diri agar lebih baik di tahun berikutnya. Serangkaian pesan dan simbol dalam Kirab Malam 1 Suro diterjemahkan berbeda-beda oleh masyarakat sesuai dengan latarbelakang dan pengalamannya. Adanya pemaknaan pesan yang berbeda-beda melahirkan miskomunikasi yang berkembang di kalangan masyarakat. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan menghimpun data primer dengan cara wawancara mendalam untuk mengetahui persepsi Masyarakat Keraton (komunikator), serta persepsi Masyarakat Awam dan Masyarakat Ahli (komunikan). Persepsi tersebut dianalisis dengan bantuan teori produksi pesan dan penerimaan pesan Littlejohn untuk diketahui lebih lanjut interpretasi mereka tentang Kebo Bule Kyai Slamet di Kirab Malam 1 Suro. serangkaian analilis dilakukan untuk mengurai letak miskomunikasi antara masyarakat keraton dengan masyarakat awam mendasari terjadinya Fenomena Kebo Bule Kyai Slamet di Kirab Malam 1 Suro yang dikenal dengan ngalap berkah. Dari hasil penelitian diketahui bahwa Masyarakat Keraton memaknai Kebo Bule Kyai Slamet sebagai hewan yang berhubungan dengan sejarah keraton Surakarta, klangenan Sinuhun dan simbol keselamatan pada Kirab Malam 1 Suro. Pada sisi penerimaan pesan di pihak komunikan masyarakat awam, terdapat interpretasi bahwa Kebo Bule dianggap memiliki kekuatan magis. Kepercayaan tersebut menyebabkan sekelompok kerbau albino diistimewakan, bahkan orang-orang rela berdesakan berebut kotoran Kebo Bule Kyai Slamet yang berceceran di jalan. Sedangkan komunikan masyarakat ahli, lebih memaknai Kirab Malam 1 Suro sebagai alat eksistensi keraton dan Kebo Bule sebagai point of interest untuk mendekati masyarakat dan sat ini untuk daya tarik wisata.
×
Penulis Utama : Riza Ayu Purnamasari
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : D0207023
Tahun : 2014
Judul : Fenomena Kebo Bule Kyai Slamet Dalam Kirab 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta (Studi Persepsi Masyarakat Surakarta Terhadap Miskomunikasi Di Balik Fenomena Kebo Bule Kyai Slamet Dalam Kirab Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. ISIP - 2014
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. ISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D.0207023 -2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.