Penulis Utama : Muhammad Sodiq Nurhadi
NIM / NIP : S560702001
× Latar Belakang : Insiden tumor primer cerebri berkisar 7,8-12,5 per 100.000 penduduk per tahun sehingga setiap tahun terdapat kurang lebih satu penderita baru tumor primer cerebri. Salah satu modalitas terapi tumor cerebri terpenting adalah operasi kraniotomi dan eksisi tumor. Operasi kraniotomi merupakan metode paling sering digunakan dan paling efektif untuk terapi tumor cerebri. Komplikasi tersering post operasi kraniotomi tumor cerebri adalah oedem cerebri. Oedem cerebri akan menyebabkan peningkatan tekanan intra kranial sehingga dapat terjadi gangguan respirasi dengan ancaman gagal nafas akut yang memerlukan kontinuitas pemasangan ventilator. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proporsi pengunaan ventilator dan angka kematian pada pasien post operasi kraniotomi tumor cerebri di RSDM Surakarta dari tahun 2008 – 2010. Metodologi : Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional diskriptif. Pengambilan data secara retrospektif dengan mengambil data sekunder di Bagian Catatan Medik RSDM Surakarta. Data dianalisis secara diskriptif. Hasil Penelitian : Dari tahun 2008 - 2010 di RSDM Surakarta dilakukan 58 operasi kraniotomi tumor cerebri dengan jenis kelamin laki-laki 24 pasien (41%) dan perempuan 34 pasien (59%). Operasi terbanyak pada kelompok umur 45-64 tahun 29 kasus (50%). Lokasi tumor sebagian besar/ 51 kasus (88%) supratentorial dengan jenis tumor terbanyak meningioma 29 kasus (50%). 6 pasien (9%) tumor cerebri mempunyai underlying medical problem. Sebagian besar/ 56 pasien dioperasi lebih dari 2 jam dengan perdarahan 500-1000 cc pada 24 pasien (41%). Post operasi 38 pasien (66%) menggunakan ventilator dengan mode terbanyak SIMV (Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation) pada 30 kasus (80%). Alasan penggunaan ventilator terbanyak karena operasi lama 25 pasien (66%). 30 pasien (79%) menggunakan ventilator selama 1 hari. Lama perawatan post kraniotomi antara 7-14 hari pada 36 kasus (62%) dengan perawatan di ICU (Intensive Care Unit) rata-rata 2 hari. Dari 58 kasus operasi kraniotomi tumor cerebri 52 pasien hidup dengan 2 pasien (4%) mengalami komplikasi operasi perdarahan intracerebral dan 3 pasien (6%) mengalami komplikasi perawatan pneumonia dan dehisensi luka. Angka kematian 10% (6 pasien). Kesimpulan : Sebagian besar (66 %) operasi kraniotomi tumor cerebri post operasi menggunakan ventilator. Angka mortalitas operasi kraniotomi tumor cerebri (10 %) sangat tinggi.
×
Penulis Utama : Muhammad Sodiq Nurhadi
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S560702001
Tahun : 2014
Judul : Profil Penggunaan Ventilator Pada Pasien Post Operasi Kraniotomi E.C. Tumor Cerebri Di Rumah Sakit Dr Moewardi Surakarta Tahun 2008 - 2010 (Laporan Penelitian)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : PPDS Ilmu Bedah
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pend. Dokter Spesialis I Ilmu Bedah-S.560702001-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr.Dr. Untung Alifianto, Spbs
2. Dr. Purwoko, Span Kakv
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.