Penulis Utama : Punjung Soca Bawana
NIM / NIP : K3209029
× Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) latar belakang munculnya Wayang Eling karya Lawuwarta Jagalan, Solo, Jawa Tengah. (2) proses kreatif penciptaan Wayang Eling karya Lawuwarta Jagalan, Solo, Jawa Tengah. (3) bentuk visual Wayang Eling karya Lawuwarta Jagalan, Solo, Jawa Tengah. (4) makna Wayang Eling karya Lawuwarta Jagalan, Solo, Jawa Tengah. Bentuk penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan berupa informan, tempat dan peristiwa, arsip atau dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis dokumen/arsip. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling. Validitas data dicapai dengan menggunakan triangulasi data dan review informan. Teknik analisis data yang digunakan jalinan atau mengalir meliputi: reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Wayang Eling muncul dari gagasan Lawuwarta yang peduli pada lingkungan yang merupakan wujud dalam usaha menjaga kelestarian lingkungan. Wayang Eling merupakan wayangnya lingkungan dan berfungsi untuk mengingatkan pada masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan pengolahan limbah untuk diwujudkan dalam bentuk wayang. 2) Sumber ide penciptaan Wayang Eling dilihat dari segi bahan yang menggunakan bahan limbah lingkungan organik dan non organik. Dari teknik pembuatan tediri dari proses perancangan aksara Jawa, pembuatan disain wayang, pembentukan wayang sesuai dengan bahan, proses pewarnaan, penulisan aksara Jawa pada wayang, perangkaian setiap bagian bentuk tubuh wayang (sendi-sendi tubuh), dan pemasangan gapit/pegangan wayang. Dari segi tokoh dan karakter terdiri dari 9 tokoh yang mewakili bentuk manusia, binatang, dan tumbuhan. 3) Bentuk Wayang Eling terdiri dari Kayon Ngarga Segara yang merupakan bentuk gunungan; Kala Reksa Banda, Bajang Suta, Caraka Balik, Kala Reksa Bahu, dan Kala Reksa Akil yang merupakan bentuk manusia; Waraha dan Celeng yang merupakan bentuk binatang; dan Alas-alasan yang merupakan bentuk hutan/pepohonan. 4) Bentuk visual Wayang Eling terdapat makna dibaliknya, yakni pada raut wajah dari Wayang Eling terdiri dari 3 wajah yang menyimbolkan bahwa alam itu tidak lepas dari trinitas kebudayaan Jawa, diantaranya yaitu: blangkon (nalar atau pemikiran), beskap atau busana (hati atau jiwa), dan slop atau sepatu (tumindak atau perbuatan). Dalam wujud Wayang Eling selalu terdapat aksara Jawa yang maknanya sesuai dengan bentuk wayangnya.
×
Penulis Utama : Punjung Soca Bawana
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : K3209029
Tahun : 2014
Judul : Kajian Tentang Bentuk Visual Wayang Eling Lawuwarta Jagalan Solo Jawa Tengah
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. KIP - 2014
Program Studi : S-1 Pendidikan Seni Rupa
Kolasi :
Sumber : UNS-F. KIP Jur. Pend. Bahasa dan Seni-K.3209029 -2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Tjahjo Prabowo, M.Sn.,
2. Dra. M.Y. Ning Yuliastuti, M.Pd.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.