Penulis Utama : Yanuarni Wulandari Baji Pamai
NIM / NIP : S50100204
× Tuberkulosis dan Human Imunodeficiency Virus adalah masalah kesehatan masyarakat global dengan interaksi yang cukup besar. TB telah diidentifikasi sebagai salah satu penyebab utama kematian di antara orang yang terinfeksi HIV. ODHA yang terinfeksi dengan Mycobacterium tuberculosis berada di 10 kali risiko lebih besar terkena TB dibandingkan dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Seringkali sulit mendiagnosis TB pada pasien yang menderita HIV. Rendahnya respon imun pada penderita HIV menyebabkan tingginya infeksi oportunistik, yang bertanggung jawab untuk morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Ada perbedaan dalam pola infeksi oportunistik pada pasien HIV/AIDS tergantung pada kelompok risiko. Faktor-faktor penting yang berperan dalam patogenesis TB-HIV adalah aktivasi dari limfosit T-CD4+, sitokin proinflamatori dan adanya peningkatan replikasi HIV terbentuknya virion dalam jumlah banyak sehingga dapat menyebabkan kadar CD4+ menurun dan menurunnya respon imun sehingga mudah terpapar oleh infeksi oportunistik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya korelasi hasil pemeriksaan kadar CD4+ dan hasil sputum BTA sewaktu pada pasien TB-HIV di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Metodologi penelitian dengan kohort retrospektif pada pasien TB-HIV dengan desain deskriptif analitik dari data rekam medis yang dikumpulkan secara cross sectional untuk kadar CD4+ dan sputum BTA sewaktu. Pengumpulan data kadar CD4+ dan sputum BTA sewaktu dari bulan Januari 2013 sampai Februari 2014 diperoleh total 22 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Untuk uji normalitas Saphiro-Wilk yang dilanjutkan dengan analisa statistik menggunakan Spearman test (r). Analisis statistik diolah menggunakan program komputer SPSS21, p bermakna apabila <0.005 dan interval kepercayaan 95%. Hasil penelitian ini dari 22 sampel didapatkan median umur 39.5 ± 12.68, berat badan 48 ± 7.69. Untuk jumlah laki-laki ada 13 (59 %) dan perempuan 9 (41 %). uji korelasi kadar CD4+ dengan hasil sputum BTA sewaktu yang menggunakan uji Spearman didapatkan korelasi lemah ( r = 0.1). Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini didapatkan adanya korelasi yang lemah antara pemeriksaan kadar CD4+ dengan pemeriksaan sputum BTA sewaktu dimana tidak ada signifikan hasil kadar CD4+ yang rendah dan hasil pemeriksaan sputum BTA sewaktu dengan p= 0.329.
×
Penulis Utama : Yanuarni Wulandari Baji Pamai
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S50100204
Tahun : 2014
Judul : Korelasi Pemeriksaan Kadar Cd4+ Dengan Pemeriksaan Sputum Basil Tahan Asam Pada Pasien Tb – Hiv Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Biomedik
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Magister Kedokteran Keluarga- S.501002041 -2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Harsono Salimo dr. Sp.A (K)
2. dr. B. Rina A. Sidharta Sp.PK (K)
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.