Tindakan Orangtua Dalam Menyekolahkan Anak Berkebutuhan Khusus Pada Layanan Pendidikan Inklusif Di Sekolah Dasar Negeri 1 Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kota Purwokerto.
Penulis Utama
:
Ankarlina Pandu Primadata
NIM / NIP
:
S251208005
×Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara di Indonesia, termasuk pula pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Para orang tua dengan anak berkebutuhan khusus (ABK), mempunyai kendala tersendiri dalam mencari sekolah-sekolah khusus dalam rangka memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Para orang tua ini menjadi dilema antara menyekolahkan anaknya pada sekolah luar biasa atau pada sekolah-sekolah umum. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana tindakan orangtua dalam menyekolahkan anak pada layanan pendidikan inklusif, serta untuk menggambarkan tindakan orangtua dalam menyekolahkan anak berkebutuhan khusus pada sekolah inklusif SDN 1 Tanjung, Purwokerto. Penelitian ini dilakukan di kota Purwokerto, tepatnya di SDN 1 Tanjung. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, dengan informan utama adalah orangtua siswa berkebutuhan khusus di SDN 1 Tanjung.Teknikpengumpulan data yang digunakandalampenelitianiniadalahteknikwawancaramandalam (in-depth interview), teknikpengamatantidak langsung (observasinon-partisipatoris) danteknikanalisisdokumen. Validitas data dalampenelitianinimeliputitrianggulasisumber, trianggulasimetodedan review informan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisisinteraktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tindakan orangtua siswa berkebutuhan khusus dalam menentukan pendidikan bagi anaknya. Selain itu, tindakan orangtua juga terbagi dalam empat tipe tindakan seperti yang di ungkapkan oleh Max Weber. Tindakan-tindakan tersebut adalah tindakan rasional instrumental, dimana orangtua melakukan tindakan karena mempunyai harapan dan cita-cita terhadap anaknya, sehingga mereka menyekolahkan anaknya di sekolah formal umum yang menyediakan layanan pendidikan inklusif. Tindakan yang kedua adalah tindakan rasional berorientasi nilai, yaitu tindakan yang dilakukan orangtua dengan menggabungkan nilai-nilai etis, estetis dan rilugius dalam pendidikan anaknya yang berkebutuhan khusus. Tindakan yang ketiga adalah tindakan afektif yaitu tindakan yang dilakukan orangtua karena suasana hati atau perasaan, beberapa orangtua beranggapan bahwa anaknya bukan anak berkebutuhan khusus, mereka akhirnya lebih memilih sekolah dengan layanan pendidikan inklusif daripada sekolah luar biasa. Tindakan yang terakhir adalah tindakan tradisional dimana orangtua menyekolahkan anaknya karena tuntutan lingkungan sekitarnya. Simbol berupa bahasa dalam hal ini informasi yang disampaikan kepada orangtua siswa berkebutuhan khusus itulah yang kemudian di interpretasikan atau dimaknai oleh para orangtua dengan melakukan tindakan menyekolahkan anaknya pada layanan pendidikn inklusif.
×
Penulis Utama
:
Ankarlina Pandu Primadata
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
S251208005
Tahun
:
2014
Judul
:
Tindakan Orangtua Dalam Menyekolahkan Anak Berkebutuhan Khusus Pada Layanan Pendidikan Inklusif Di Sekolah Dasar Negeri 1 Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kota Purwokerto.