Penulis Utama : Wahyu Prihatiningrum
NIM / NIP : S851202056
× Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E atau tipe NHT dalam LC7E; (2) manakah yang mempunyai motivasi berprestasi lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E atau tipe NHT dalam LC7E; (3) manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki AQ tipe quitters, campers, atau climbers; (4) manakah yang mempunyai motivasi berprestasi lebih baik, siswa yang memiliki tipe memiliki AQ tipe quitters, campers, atau climbers; (5) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki AQ tipe quitters, campers, atau climbers; (6) pada masing-masing tipe model pembelajaran, manakah yang mempunyai motivasi berprestasi lebih baik, siswa yang memiliki AQ tipe quitters, campers, atau climbers; (7) pada masingmasing tipe AQ, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E atau tipe NHT dalam LC7E; (8) pada masing-masing tipe AQ, manakah yang mempunyai motivasi berprestasi lebih baik, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E atau tipe NHT dalam LC7E. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Se-Kabupaten Sukoharjo. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Stratified Cluster Random Sampling dan diperoleh sampel sebanyak 214 siswa dengan rincian 107 siswa pada kelas eksperimen satu dan 107 siswa pada kelas eksperimen dua. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika, angket motivasi berprestasi dan alat ukur Adversity Quotient (AQ). Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji coba instrumen angket dan alat ukur meliputi validitas isi, konsistensi internal, dan reliabilitas. Uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas multivariat menggunakan nilai jarak kuadrat (d2) dan uji homogenitas variansikovariansi menggunakan uji Box’s-M. Uji keseimbangan kedua kelompok eksperimen menggunakan statistik Hotelling’s T2. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi multivariat dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam LC7E mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E; (2) siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam LC7E mempunyai motivasi berprestasi lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E; (3) siswa yang memiliki AQ tipe climbers mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki AQ tipe campers dan quitters, serta siswa yang memiliki AQ tipe campers mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang memiliki AQ tipe quitters; (4) siswa yang memiliki AQ tipe climbers mempunyai motivasi berprestasi lebih baik daripada siswa yang memiliki AQ tipe campers dan quitters, serta siswa yang memiliki AQ tipe campers mempunyai motivasi berprestasi lebih baik daripada siswa yang memiliki AQ tipe quitters; (5) pada masing-masing model pembelajaran, baik model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E maupun NHT dalam LC7E, siswa kelompok climbers mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berada pada kelompok campers dan quitters, serta siswa di kelompok campers mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang berada pada kelompok quitters; (6) pada masing-masing model pembelajaran, baik model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E maupun NHT dalam LC7E, siswa kelompok climbers mempunyai motivasi berprestasi lebih baik daripada siswa yang berada pada kelompok campers dan quitters, serta siswa di kelompok campers mempunyai motivasi berprestasi lebih baik daripada siswa yang berada pada kelompok quitters; (7) Pada masing-masing tipe AQ, baik quitters, campers, maupun climbers, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam LC7E mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E; (8) pada masing-masing tipe AQ, baik quitters, campers, maupun climbers, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam LC7E mempunyai motivasi berprestasi lebih baik daripada siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe GI dalam LC7E. Kata Kunci : NHT, GI, learning cycle, adversity quotient, prestasi belajar matematika, dan motivasi berprestasi
×
Penulis Utama : Wahyu Prihatiningrum
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S851202056
Tahun : 2014
Judul : Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe group investigation (gi) dan numbered head together (nht) dalam learning cycle 7e (lc7e) terhadap prestasi belajar matematika dan motivasi berprestasi siswa ditinjau dari adversity quotient (aq) siswa SMP
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Pendidikan Matematika-S851202056-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc
2. Dr. Riyadi, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.