Penulis Utama : Dian Nurfuadi Sholihah
NIM / NIP : S98090800
× Latar belakang : Nyeri merupakan salah satu bentuk respon stress akibat operasi yang ditandai dengan perubahan neuroendokrin, metabolik, dan inflamatori. Nyeri pasca operasi yang tidak terkontrol akan menimbulkan efek yang merugikan. Pengelolaan nyeri pasca bedah yang optimal dilaksanakan dengan menggunakan teknik multimodal analgesia yang menggabungkan obat-obatan dari beberapa kelas yang berbeda secara farmakologis dan mempunyai efek sinergis. Ketorolak dan metamizol adalah OAINS yang sering digunakan sebagai analgetik pasca operasi. Efek samping pemberian OAINS dapat berupa perdarahan gastrointestinal atau perdarahan pada luka operasi. Tes agregasi trombosit adalah tes untuk menilai fungsi agregasi trombosit berdasarkan transmisi cahaya dan digunakan untuk melihat fungsi agregasi trombosit antara sebelum dan sesudah pemberian ketorolak atau metamizol. Tujuan : Mengetahui adanya perbedaan pengaruh pemberian ketorolak atau metamizol terhadap fungsi agregasi trombosit yang dinilai dari agregasi trombosit. Membuktikan penurunan agregasi trombosit sesudah pemberian ketorolak. Membuktikan penurunan agregasi trombosit sesudah pemberian metamizol. Membuktikan perbedaan penurunan agregasi trombosit sesudah pemberian ketorolak dan metamizol. Metode : Penelitian ini termasuk eksperimental laboratorik dengan desain Randomized Controlled Trial (pre test dan post test design), pada 18 pasien yang menjalani operasi elektif sebagai subjek penelitian. Pasien kemudian dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok K1 terdiri atas 9 orang pasien yang diberikan injeksi ketorolak 30 mg IV tiap 8 jam selama 2 hari pasca operasi , kelompok K2 terdiri atas 9 orang pasien yang diberikan injeksi metamizol 500 mg IV tiap 8 jam selama 2 hari pasca operasi. Pengumpulan data dengan pengambilan sampel darah pasien dilakukan sebelum operasi dan dua hari pasca operasi, kemudian dilakukan test agregasi trombosit untuk menghitung nilai agregasi trombosit. Untuk menguji normalitas data menggunakan uji. Kolmogorov Smirnov (a). Independent Samples t Test digunakan untuk menguji perbedaan persentase agregasi trombosit sebelum dan sesudah perlakuan diantara kedua kelompok dan Paired Samples t Test untuk menguji perbedaan persentase agregasi trombosit sebelum dan sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok. Hasil dianggap bermakna secara statistik apabila nilai p < 0,05. Hasil : Semua data penelitian berdistribusi normal, baik sebelum maupun sesudah perlakuan. Sebelum operasi kelompok ketorolak memiliki rata-rata nilai agregasi trombosit sebesar 79,61 + 8,05 dan kelompok metamizol memiliki rata-rata nilai agregasi trombosit 80,20 + 6.20, dan nilai p = 0,846 (p>0,05) artinya bahwa sebelum operasi tidak ada perbedaan nilai agregasi trombosit yang nyata antara kelompok ketorolak maupun kelompok metamizol. Sesudah operasi kelompok ketorolak memiliki rata-rata nilai agregasi trombosit sebesar 76,52 + 11,85 dan kelompok metamizol memiliki rata-rata nilai agregasi trombosit 80,07 + 16.09. nilai p = 0,602 (p>0,05) artinya bahwa sesudah operasi tidak ada perbedaan nilai agregasi trombosit yang nyata antara kelompok yang diberi ketorolak maupun kelompok yang diberi metamizol. Pada kelompok ketorolak, sebelum operasi memiliki rata-rata nilai agregasi trombosit sebesar 79,61 + 8,05 dan sesudah operasi rata-rata nilai agregasi trombosit 76,52 + 11,85. Nilai p = 0,402 (p>0,05) artinya bahwa tidak ada perbedaan nilai agregasi trombosit yang nyata antara sebelum dan sesudah operasi pada kelompok pasien yang diberi ketorolak. Pada kelompok metamizol, sebelum operasi memiliki rata-rata nilai agregasi trombosit sebesar 80,20 + 6,20 dan sesudah operasi rata-rata nilai agregasi trombosit 80,07 + 16.09. nilai p = 0,983 (p>0,05) artinya bahwa tidak ada perbedaan nilai agregasi trombosit yang nyata antara sebelum dan sesudah operasi pada kelompok pasien yang diberi metamizol. Penurunan nilai agregasi trombosit pasca operasi pada kelompok pasien yang diberi ketorolak jauh lebih besar daripada kelompok pasien yang diberi metamizol. Dimana selisih agregasi trombosit kelompok ketorolak sebesar 79,61 – 76,52 = 3,09 dan selisih agregasi trombosit kelompok metamizol 80,20 – 80,07 = 0,13. Kesimpulan : Walaupun tidak ada perbedaan penurunan nilai agregasi trombosit yang bermakna antara pemberian ketorolak maupun metamizol, ketorolak menurunkan nilai agregasi trombosit lebih besar dibandingkan dengan metamizol. AGREGASI TROMBOSIT
×
Penulis Utama : Dian Nurfuadi Sholihah
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S98090800
Tahun : 2014
Judul : Pengaruh Pemberian Ketorolak Dan Metamizol Sebagai Analgesia Pasca Operasi Terhadap Agregasi Trombosit
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : PPDS Anestesi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Magister Kedokteran Keluarga-S.980908003-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ari Natalia Probandari, dr, MPH, Ph.D
2. H. Marthunus Judin, dr, SpAn, KAP
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.