Penulis Utama : Fitriana Anggar Kusuma
NIM / NIP : S851208023
× Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) diantara model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS), Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran langsung, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik (2) diantara kategori karakteristik cara berpikir siswa, manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, karakteristik cara berpikir sekuensial konkret (SK), sekuensial abstrak (SA), acak konkret (AK), atau acak abstrak (AA) (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa dengan karakteristik cara berpikir sekuensial konkret (SK), sekuensial abstrak (SA), acak konkret (AK), atau acak abstrak (AA) (4) pada masing-masing kategori karakteristik cara berpikir siswa, manakah yang memiliki prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS), Think Pair Share (TPS), atau model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 4. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kabupaten Pacitan. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 237 orang dengan rincian 81 orang untuk kelas eksperimen 1 dan 77 orang untuk kelas eksperimen 2 dan 79 orang untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket karakteristik cara berpikir siswa. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan karakteristik cara berpikir siswa terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20, sedangkan uji reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan, dengan 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Dengan 0,05 diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) serta model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think-Pair-Share (TPS) menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran Langsung pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. (2) Prestasi belajar Siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SK lebih baik dari siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SA dan tipe AK, tetapi prestasi belajar siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SK sama dengan siswa dengan karakteristik tipe AA, perstasi belajar siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SA sama dengan karakteristik tipe AK serta perstasi belajar siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe AA lebih baik dari siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SA dan tipe AK. (3) Pada model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS), Think-Pair-Share (TPS) maupun model pembelajaran Langsung prestasi belajar matematika siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SK lebih baik dari siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SA dan tipe AK, tetapi prestasi belajar siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SK sama dengan siswa dengan karakteristik tipe AA, perstasi belajar siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SA sama dengan karakteristik tipe AK serta perstasi belajar siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe AA lebih baik dari siswa dengan karakteristik cara berpikir tipe SA dan tipe AK. (4) Pada karakteristik cara berpikir siswa tipe SK, SA, AA maupun AK pembelajaran menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari model pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) serta model pembelajaran Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think-Pair-Share (TPS) menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada model pembelajaran Langsung pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel. Kata kunci: Two Stay Two Stray (TSTS), Think-Pair-Share (TPS), Karakteristik Cara Berpikir Siswa
×
Penulis Utama : Fitriana Anggar Kusuma
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S851208023
Tahun : 2014
Judul : Eksperimentasi Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) dan think-pair-share (tps) pada materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel ditinjau dari karakteristik cara berpikir siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Pacita
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S85I208023-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc
2. Dr. Sri Subanti, M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.