Penulis Utama : Purwadi
NIM / NIP : T84080090
× Pentingnya penelitian ini dikaji karena penelitian mengenai apresiasi sebuah cerita pendek masih sangat terbatas, kebanyakan penelitian mengapresiasi masih bersifat penelitian murni. Penelitian dampak apresiasi cerita pendek yang bersifat terapan dan mengaitkannya dengan variabel-variabel lain sebagai variabel bebas, khususnya kemampuan mengapresiasi cerita pendek dikaitkan dengan variabel model pembelajaran kontekstual, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran investigasi kelompok terhadap kemampuan mengapresiasi cerita pendek ditinjau dari kecerdasan verbal linguistik siswa masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan model pembelajaran terhadap kemampuan mengapresiasi cerita pendek pada siswa yang memiliki kecerdasan verbal linguistik tinggi dan rendah. Tiga jenis model pembelajaran yang menjadi objek kajian adalah model kontekstual, berbasis masalah, dan investigasi kelompok. Penelitian dilaksanakan secara eksperimental dengan desain faktorial 3x2. Populasi penelitian ialah siswa kelas V Sekolah Dasar di wilayah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian adalah siswa kelas V pada 15 SD di lima kabupaten/kota, yang diambil dengan teknik multi stage area random sampling. Teknik pengumpulan data kemampuan mengapresiasi cerita pendek dan kecerdasan verbal linguistik dilakukan dengan tes. Instrumen tes telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Uji validitas menggunakan analisis butir soal, sedangkan reliabilitas dengan teknik Kuder-Richardson atau biasa disebut dengan KR-20. Data terkumpul disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan data dianalisis dengan teknik analisis variansi dua jalan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa kelas V di sekolah dasar se-Provinsi Jawa Tengah dalam penggunaan model pembelajaran kontekstual lebih baik dibanding berbasis masalah, dan lebih baik dengan model investigasi kelompok. Siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi prestasinya dibanding dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran investigasi kelompok. Kemampuan mengapresiasi cerita pendek siswa yang memiliki kecerdasan verbal linguistik tinggi lebih tinggi prestasinya disbanding dengan siswa yang memiliki kecerdasan verbal linguistik rendah. Terdapat interaksi sebagai berikut: (1) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik tinggi berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya pada penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dibanding pada penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah; (2) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik tinggi berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya pada penerapan Model Berbasis Masalah dibanding pada penerapan Model Investigasi Kelompok; (3) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik tinggi berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya pada penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dibanding pada penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok; (4) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik rendah berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya pada penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dibanding pada penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah; (5) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik rendah berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya pada penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dibanding pada penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok; Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik rendah berhasil memiliki prestasi kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya pada penerapan Model Pembelajaran Kontekstual dibanding pada penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok; (6) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik tinggi berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya dibanding siswa dengan kecerdasan verbal lingistik rendah pada penerapan model pembelajaran Kontekstual; (7) Siswa dengan kecerdasan verbal linguistik tinggi berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya dibanding siswa yang memiliki kecerdasan verbal linguistik rendah pada penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah; (8) Siswa dengan kecerdasan verbal lingusitik tinggi berhasil memiliki kemampuan mengapresiasi cerpen lebih tinggi prestasinya dibanding siswa yang memiliki kecerdasan verbal linguistik rendah pada penerapan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok.
×
Penulis Utama : Purwadi
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : T84080090
Tahun : 2014
Judul : Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual, Berbasis Masalah, Dan Investigasi Kelompok Terhadap Kemampuan Mengapresiasi Cerita Pendek Ditinjau Dari Kecerdasan Verbal Linguistik ( Studi Pada Sekolah Dasar Standar Nasional Di Provinsi Jawa Tengah )
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-3 Pendidikan Bahasa Indonesia
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Pendidikan Bahasa Indonesia -T.8408009005-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr .H. Sarwiji Suwandi, M. Pd. .
2. Prof. Dr. Budiyono, M. Sc.
3. Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.