Penulis Utama : Retno Anggraheni
NIM / NIP : S851208055
× Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Manakah yang memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT), atau model pembelajaran langsung, (2) Manakah yang memiliki prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik, siswa dengan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, atau gaya belajar kinestetik, (3) Pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik, siswa dengan gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, atau gaya belajar kinestetik, (4) Pada masing-masing gaya belajar siswa, manakah yang memberikan prestasi belajar matematika siswa yang lebih baik, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Cooperative Learning tipe Numbered Heads Together (NHT), atau model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 33. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP di Kabupaten Pacitan. Pengambilan sampel dilakukan dengan stratified cluster random sampling. Anggota sampel dalam penelitian ini berjumlah 242 orang dengan rincian 82 orang untuk kelas eksperimen 1 dan 80 orang untuk kelas eksperimen 2 dan 80 orang untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes prestasi belajar matematika dan angket gaya belajar siswa. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen tes prestasi dan angket gaya belajar siswa terlebih dahulu diujicobakan. Penilaian validitas isi instrumen tes dan angket dilakukan oleh validator. Uji reliabilitas instrumen tes menggunakan rumus KR-20, sedangkan uji reliabilitas instrumen angket menggunakan rumus Cronbach Alpha. Daya pembeda tes dan konsistensi internal angket menggunakan rumus korelasi produk momen dari Karl Pearson. Uji keseimbangan menggunakan uji Anava satu jalan, dengan 05 0,  diperoleh kesimpulan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang. Uji prasyarat meliputi uji normalitas dengan menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Dengan 05 0,  diperoleh kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (1) Pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning, cooperative learning tipe NHT, dan model pembelajaran langsung memberikan prestasi belajar matematika yang sama. (2) Siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa dengan gaya belajar kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar auditorial. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibanding siswa dengan gaya belajar auditorial. (3) Pada model pembelajaran PBL, siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa dengan gaya belajar auditorial tetapi siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan gaya belajar kinestetik, serta siswa dengan gaya belajar auditorial juga mempunyai gaya belajar yang sama dengan kinestetik. Pada cooperative learning tipe NHT, siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa dengan gaya belajar auditorial, dan siswa dengan gaya belajar visual mempunyai prestasi belajar yang sama pula dengan gaya belajar kinestetik, tetapi siswa dengan gaya belajar auditorial mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada gaya belajar kinestetik. Pada model pembelajaran langsung, hasil dari ketiga gaya belajar tersebut memberikan prestasi belajar yang sama. (4) Pada siswa dengan gaya belajar visual, model pembelajaran PBL memberikan prestasi belajar yang sama dengan cooperative learning tipe NHT, model pembelajaran PBL memberikan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, serta cooperative learning tipe NHT memberikan prestasi belajar yang sama dengan model pembelajaran langsung. Pada siswa dengan gaya belajar auditorial, model pembelajaran PBL memberikan prestasi belajar yang sama dengan cooperative learning tipe NHT, sedangkan model pembelajaran PBL memberikan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung, serta cooperative learning tipe NHT memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung. Pada siswa dengan gaya belajar kinestetik, model pembelajaran PBL memberikan prestasi belajar yang sama dengan cooperative learning tipe NHT, sedangkan model pembelajaran PBL memberikan prestasi yang sama dengan model pembelajaran langsung, serta model cooperative learning tipe NHT memberikan prestasi yang lebih baik daripada model pembelajaran langsung. Kata kunci: Problem Based Learning (PBL), Numbered Heads Together (NHT), gaya belajar siswa.
×
Penulis Utama : Retno Anggraheni
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S851208055
Tahun : 2014
Judul : Eksperimentasi model pembelajaran problem based learning dan cooperative learning tipe numbered heads together (nht) pada materi aritmatika sosial ditinjau dari gaya belajar siswa kelas VII sekabupaten Pacitan
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S85I208055-2013
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc.
2. Dr. Sri Subanti, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.