Terpasung Kasih Sayang : Studi Kasus Pengaruh Ikatan Keluarga Dalam Proses Deradikalisasi Mantan Teroris Remaja
Penulis Utama
:
Dhestina Religia Mujahid
NIM / NIP
:
G0110014
×Terorisme merupakan sebuah isu global yang merenggut perhatian dunia.
Mereka yang terlibat dalam aksi teror atau biasa disebut dengan teroris adalah
individu yang sedang berada dalam proses pencarian identitas diri dan rata-rata
berusia sekitar 16-35 tahun (Sarwono, 2012b). Teroris dapat dengan mudah
terekrut jaringan radikal karena mereka memiliki kebimbangan, disorientasi, dan
secara sosial psikologis terisolasi dari masyarakatnya. Karakteristik khas remaja
yang lebih dekat dengan peer-group dan cenderung menjauhi orang tua membuat
mereka dapat dengan mudah direkrut masuk ke dalam kelompok radikal (Lestari,
2012 dan Sarwono, 2012a).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ikatan keluarga dalam
proses deradikalisasi mantan teroris remaja. Penelitian menggunakan metode
kualitatif, dengan desain studi kasus yang diharapkan dapat menggali fokus
penelitian secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja
mantan terpidana kasus terorisme. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan riwayat hidup.
Hasil penelitian ini menggambarkan adanya pengaruh keluarga dalam proses
deradikalisasi yang terjadi dalam diri subjek. Kedekatan dan kelekatan keluarga,
terlebih orang tua, membuat subjek berjanji untuk tidak lagi melakukan aksi teror.
Subjek memiliki kedekatan dan kelekatan terutama dengan orang tua dan adikadiknya
sejak kecil. Namun seiring beranjak remaja, subjek mulai menjauh dari
keluarganya dan lebih dekat dengan kelompok aksi jihadnya. Kontrol kedua orang
tua subjek saat itu tergolong kurang, karena mereka sibuk bekerja dan tidak
menyadari kondisi yang sebenarnya terjadi dalam diri subjek. Kedekatan dan
kelekatan subjek dengan keluarga terutama orang tuanya kembali membaik
setelah subjek ditangkap oleh Densus 88. Orang tua mulai menjalin kedekatannya
kembali dengan cara memberi perhatian dan memberikan kasih sayang mereka
kepada subjek. Kasih sayang dan perhatian orang tua tersebut membuat subjek
berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi melakukan aksi teror. Ia juga ingin
menjaga perasaan dan kesehatan orang tua, terutama ibunya. Subjek tidak ingin
ibunya kembali sakit ketika mengetahui, bahwa ia masih berhubungan dengan
segala hal yang berhubungan dengan kasus terorisme yang pernah menimpanya.
Remaja yang lekat secara aman dengan orang tuanya memang memiliki
kemampuan dalam penyesuaian emosional yang baik dan memiliki
kecenderungan yang lebih rendah untuk melakukan perilaku bermasalah
dibandingkan remaja yang tidak memiliki kedekatan dengan orang tua mereka.
×
Penulis Utama
:
Dhestina Religia Mujahid
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
G0110014
Tahun
:
2014
Judul
:
Terpasung Kasih Sayang : Studi Kasus Pengaruh Ikatan Keluarga Dalam Proses Deradikalisasi Mantan Teroris Remaja
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Kedokteran - 2014
Program Studi
:
S-1 Psikologi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Kedokteran Jur. Psikologi-G.0110014-2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dra. Salmah Lilik, M.Si. 2. Moh. Abdul Hakim, S. Psi., M.A.
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Kedokteran
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.