Penulis Utama : Risma Nur Rahmawati
NIM / NIP : C0210060
× Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana mitos wanita Jawa dalam Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag.? (2) Bagaimana pesan moral bagi pembaca dalam Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag.? Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan mitos wanita Jawa dalam Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag.(2) Mendeskripsikan pesan moral bagi pembaca dalam Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Objek penelitian ini adalah mitos wanita Jawa yang diperoleh melalui analisis struktur luar dan struktur dalam. Analisis struktur luar melalui episode dan unit episode dalam Pengakuan Pariyem, dan deret sintagmantik dan paradigmatik yang dibuat untuk mengetahui alur cerita. Analisis struktur dalam melalui miteme antartokoh. Objek materialnya adalah prosa lirik Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag. Data yang digunakan berupa kata, frasa, dan dialog antartokoh dalam prosa lirik Pengakuan Pariyem. Sumber data berupa prosa lirik Pengakuan Pariyem karya Linus Suryadi Ag. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka dan teknik analisis data penelitian ini bersifat interaktif. Berdasarkan analisis melalui teori strukturalisme Lévi-Strauss, maka dapat disimpulkan beberapa hal: (1). Mitos wanita Jawa yang ditemukan dalam analisis ini adalah prinsip seksual Jawa, prinsip hormat, nrima ing pandum, sak madya, dan prinsip. Mitos-mitos tersebut merupakan prinsip hidup Jawa yang dipegang teguh oleh Pariyem, sehingga dia menjadi wanita yang dipilih oleh Ario Atmojo sebagai selir. Kehidupan seksual yang banyak diceritakan dalam Pengakuan Pariyem hanya menjadi gambaran penjembatan antara priyayi dan wong cilik melalui Endang Sri Setianingsih anak dari Pariyem dan Ario. Penyatuan jagad mikro dan makro akan terjadi keseimbangan apabila keduanya saling melengkapi (2). Tindakan ngalap berkah apabila dipandang dari sudut lingkungan kraton adalah hal yang “sah” dan wanita yang dipilih merasa terhormat. Apabila dikaitkan dengan masyarakat pada umumnya, sikap Pariyem bukanlah sikap yang terpuji karena mengambil jalan “kiri”. Prinsip seksual Jawa yang memandang kesucian sebagai hal yang sakral, seharusnya dipegang teguh oleh masyarakat luas, bukan hanya masyarakat Jawa. Tokoh Pariyem dengan segala perilaku yang dijalankan, hendaknya diambil hanya pada segi positif bagi pembaca, yaitu memegang teguh konsep hidup seorang Jawa yang sekarang ini telah banyak ditinggalkan.
×
Penulis Utama : Risma Nur Rahmawati
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : C0210060
Tahun : 2014
Judul : Mitos wanita jawa dalam prosa lirik pengakuan pariyem karya linus suryadi ag: Analisis Strukturalisme Claude Lévi-Strauss
Edisi :
Imprint : Surakarta - FSSR - 2014
Program Studi : S-1 Sastra Indonesia
Kolasi :
Sumber : UNS-FSSR Jur. Sastra Indonesia-C.0210060-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Murtini, M.S.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Sastra dan Seni Rupa
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.