Usulan perencanaan sampling penerimaan berdasarkan kecacatan a tribut dengan metode mil Std 105E pada proses penyamakan kulit
Penulis Utama
:
Amithya Dwi Hapsari
NIM / NIP
:
×ABSTRAK
Rencana penerimaan sampel dengan metode Military Standard 105E merupakan prosedure yang digunakan dalam pengambilan keputusan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan, latar belakang dikembangkanya metode ini adalah untuk mengakomodasi pemenuhan ekspektasi produsen dan konsumen dalam inspeksi kualitas produk dengan mekanisme penerimaan atau penolakan lot. Terdapat tiga level inspeksi berdasarkan metode Military Standard 105E, yaitu normal, ketat dan longgar. Pemilihan level inspeksi tersebut berdasarkan kecenderungan kenaikan atau penurunan jumlah defect yang ditemukan pada inspeksi sebelumnya. Inspeksi yang dilakukan UD. Sumber kulit menggunakan inspeksi normal jumlah ukuran sampel sebanyak 84 lembar untuk tiap lot dengan 420 lembar. Probabilitas penerimaan pada kualitas I sebanyak 25%, kualitas II sebanyak 20%, kualitas III sebanyak 20% dan non-kualitas sebanyak 35%, penelitian tugas akhir ini adalah untuk menentukan pengambilan sampel dengan metode Military Standard 105E.
Usulan single sampling untuk level inspeksi normal sejumlah 50 lbr, ketat sejumlah 80 lbr, inspeksi longgar sejumlah 20 lbr. Berdasarkan jumlah sampel usulan tersebut maka adanya peningkatan persentase probabilitas untuk inspeksi normal pada kualitas I meningkat 10% dan kualitas II meningkat 1%, inspeksi ketat pada kualitas I meningkat 21% dan kualitas II meningkat 2%.
Usulan double sampling untuk level inspeksi normal diperlukan pengambilan sampel maksimal sejumlah 68 lbr, level inspeksi ketat diperlukan pengambilan sampel maksimal sejumlah 74 lbr, level inspeksi longgar diperlukan pengambilan sampel maksimal sejumlah 66 lbr. Berdasarkan jumlah sampel usulan tersebut maka adanya peningkatan persentase probabilitas untuk inspeksi normal pada kualitas I meningkat 24% dan kualitas II meningkat 10%, inspeksi ketat pada kualitas I meningkat 26% dan kualitas II meningkat 12%, inspeksi longgar pada kualitas I meningkat 23% dan kualitas II meningkat 4% Jumlah sampel sampel pada masing-masing kategori untuk ketiga level inspeksi pada usulan single sampling dan double sampling memiliki nilai probabilitas dibawah persyaratan resiko produsen (α≤5%) dan resiko konsumen (β≤10%), sehingga sampel usulan tersebut dapat mengakomodasi kepentingan produsen dan konsumen. SOP usulan pada double sampling bersifat independen untuk masing-masing kategori sehingga penolakan lot dapat terjadi pada tiap kategori tanpa memerlukan akumulasi jumlah defect yang ditemukan sebagaimana pada SOP awal.
×
Penulis Utama
:
Amithya Dwi Hapsari
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
Tahun
:
2007
Judul
:
Usulan perencanaan sampling penerimaan berdasarkan kecacatan a tribut dengan metode mil Std 105E pada proses penyamakan kulit