Peran Perempuan Pengrajin Batik Dalam Peningkatan Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Di Desa Pungsari, Plupuh, Sragen)
Penulis Utama
:
Tinuk Nawangsih
NIM / NIP
:
K8410057
×Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui faktor pendorong atau
alasan perempuan menjadi pengrajin batik (2) mengetahui strategi perempuan
pengrajin batik dalam peningkatan kehidupan sosial ekonomi keluarga.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode
studi kasus tunggal. Sumber data utama diperoleh dari perempuan pengrajin batik
yang sudah menikah di desa Pungsari, Plupuh, Sragen.Teknik pengambilan
sampel menggunakanpurposive sampling dan snowball sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi terhadap
perempuan pengrajin batik yang sudah berkeluarga serta menggunakan
dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber. Untuk
menganalisis data menggunakan analisis model interaktif yaitu dari pengumpulan
data kemudian reduksi data, sajian data, terakhir penarikan kesimpulan dan
verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan konstruksi sosial tentang perempuan hanya
berperan di sektor domestik tidak berlaku. Perempuan di desa Pungsari telah
masuk dalam peran publik dengan menjadi pengrajin batik untuk membantu
ekonomi keluarga. Hal tersebut menunjukkan adanya partisipasi ekonomi dari
perempuan dalam menghasilkan pendapatan. Keikutsertaan perempuan bekerja
menjadikan perempuan dengan peran ganda yang menyebabkan beban ganda.
Beban ganda tersebut meliputimengurus rumah, anak dan mengelola penghasilan
keluarga (pekerjaan domestik) serta menghasilkan pendapatan bagi keluarga
(pekerjaan publik).
Berdasarkanhasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Faktor
pendorong atau latar belakang perempuan menjadi pengrajin batik adalah faktor
ekonomi, sehingga perempuan tidak lagi dikonstruksikan hanya berperan di sektor
domestik. Akan tetapi, perempuan juga memiliki peran publik. Oleh karena itu,
perempuan memiliki beban ganda dalam pencarian nafkah tambahan dan sebagai
ibu rumah tangga. Faktor lain perempuan menjadi pengrajin batik adalah tidak
memiliki keterampilanyang lain, waktu kerja membatik yang sifatnya fleksibel,
serta lingkungan sekitar aktivitas ekonominya mayoritas adalah membatik. (2)
Strategi perempuan pengrajin batik dalam sosial ekonomi adalah dengan
menggunakan pendapatannya untuk kebutuhan sehari-hari, membelanjakan uang
dengan sederhana untuk makan setiap hari, dan ikut serta dalam arisan sebagai
cara menabung. Strategi tersebut dilakukan agar kebutuhan ekonomi keluarga
tercukupi dan keadaan sosial ekonomi keluarga dapat meningkat.
×
Penulis Utama
:
Tinuk Nawangsih
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K8410057
Tahun
:
2014
Judul
:
Peran Perempuan Pengrajin Batik Dalam Peningkatan Kehidupan Sosial Ekonomi Keluarga (Studi Kasus Di Desa Pungsari, Plupuh, Sragen)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. KIP - 2014
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Sosiologi Antropologi
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. KIP Jur. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial-K.8410057-2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Dra. Siti Rochani, M.Pd 2. Drs. H. MH. Sukarno
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. KIP
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.