Evaluasi Kenyamanan Termal Ruang Kuliah (Studi Kasus : Ruang Kuliah 303 Jurusan Teknik Mesin UNS)
Penulis Utama
:
Bekti Budisantosa
NIM / NIP
:
I0309010
×Kenyamanan termal merupakan hal yang perlu dipertimbangkan saat melakukan aktivitas dalam ruangan. Semakin baik kondisi kenyamanan termal ruangan, maka akan semakin nyaman seseorang dalam melaksanakan kegiatan. Apabila kondisi ruangan tidak nyaman, seseorang cenderung mengekspresikan sesuatu sesuai lingkungannya, seperti menggigil,gerah, berkeringat dan selalu bergerak. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kenyamanan mahasiswa yang diukur berdasarkan pendekatan standar kenyamanan termal SNI. Selain itu dilakukan penyebaran kuesioner untuk mengetahui keinginan mahasiswa terhadap kondisi kenyamanan termal ruangan. Sehingga dapat dibandingkan dengan hasil perhitungan berdasarkan rumus kenyamanan termal dari ASHRAE. Hal-hal yang mempengaruhi kenyamanan termal adalah suhu, kelembababan, kecepatan angin, dan pakaian. Selain itu tubuh seseorang juga berpengaruh terhadap kenyamanan termal,seperti jumlah mahasiswa,tingkat metabolisme, tinggi badan dan berat badan.
Penelitian dilakukan pada ruang kelas 303 jurusan teknik mesin karena ruangan tersebut msih menggunakan sistem ventilasi alami. Sehingga dapat diketahui apakah sistem ventilasi tersebut masih dapat menjaga suhu ruangan tetap nyaman. Berdasarkan wawancara diperoleh hasil bahwa mahasiswa pengguna ruangan menginginkan kondisi termal ruangan yang lebih sejuk daripada kondisi yang ada pada saat ini. Sedangkan berdasarkan pengambilan data awal diperoleh hasil suhu ruangan yang lebih dari 30ºC. Pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu PPD, PMV dan HSI. PPD digunakan mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa pengguna ruangan. PMV dan HSI digunakan untuk mengetahui tingkat kenyamanan mahasiswa berdasarkan hasil dari perhitungan. Dari hasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa ruangan tersebut tidak memenuhi standar kenyamanan termal yang ditetapkan oleh SNI sehingga perlu dilakukan perbaikan agar dapat meminimalisasi tekanan panas pada pengguna ruang kelas tersebut. Selain itu didapatkan hasil pengukuran tingkat ketidakpuasan pengguna yang cukup besar pada pengguna kelas tersebut. Perbaikan dilakukan dengan menggunakan beban pendingin yang berasal dari air conditioner karena laju aliran udara yang dibutuhkan untuk membuang panas dari dalam ke luar ruangan terlampau tinggi dan telah melebihi standar yang ditetapkan.
Kata Kunci : PMV, PPD, HSI, kenyamanan termal
×
Penulis Utama
:
Bekti Budisantosa
Penulis Tambahan
:
1. 2.
NIM / NIP
:
I0309010
Tahun
:
2014
Judul
:
Evaluasi Kenyamanan Termal Ruang Kuliah (Studi Kasus : Ruang Kuliah 303 Jurusan Teknik Mesin UNS)