Dialek Melayu Orang Rimba Di Provinsi Jambi: Kajian Dialektologi (Jilid I)
Penulis Utama
:
Diana Rozelin
NIM / NIP
:
T111008001
×Penelitian Ini Adalah Penelitian Dialektologi Yang Mengkaji Relasi
Kekerabatan Isolek Orang Rimba Di Tiga Kabupaten Di Provinsi Jambi, Kemudian
Diperbandingkan Dengan Or Di Provinsi Sumbar, Dan Or Di Provinsi Sumsel.
Setiap Kabupaten Di Provinsi Jambi Diwakili Oleh Dua Kelompok Orang Rimba,
Satu Kelompok Dari Provinsi Sumbar, Dan Satu Kelompok Dari Provinsi Sumsel.
Penentuan Status Isolek Daerah Tersebut Sangatlah Penting Untuk Menentukan
Apakah Isolek Daerah Tersebut Berada Dalam Satu Wilayah Bahasa Yang Sama Atau
Berbeda. Daerah Pengamatan Ini Dipilih Berdasarkan Jumlah Populasi Orang
Rimba, Keterbukaan Wilayah, Transformasi Religi, Dan Asal-Usul.
Tujuan Penelitian Ini Adalah Mendeskripsikan 829 Glos Kata Yang
Diaplikasikan Pada Enam (6) Kelompok Or; Menganalisis Data Baik Secara Leksikal
Maupun Fonologis. Mendeskripsikan Persebaran Variasi-Variasi Unit Lingual Pada
Tataran Fonem Vokal Purba Dan Fonem Konsonan Purba Or, Pemetaan Secara
Leksikon, Dan Persebaran Afiks Di Tiga (3) Kabupaten. Mendeskripsikan Refleks
Fonem Pan (Proto Austronesian) Dan Pm (Proto Malayic) Terhadap
Perkembangan Isolek Melayu Or Di Tiga (3) Kabupaten. Menjelaskan Hubungan
Kedekatan Antara Or Dari Provinsi Jambi Dengan Or Dari Provinsi Sumsel, Dan
Or Dari Provinsi Sumbar.
Teori Utama Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Yang Terkait Dengan
Dialektologi Adalah Chambers Dan Trudgill (1998). Fonologi Menggunakan Teori
Dari Hyman (1975), Morfologi Menggunakan Teori Dari Katamba (1994), Dan
Migrasi Menggunakan Teori Dari Young (1984). Dialektometri Menggunakan Teori
Dari Guiter (1892), Acuan Proto Austronesian Dari Wurm Dan Wilson (1978), Dan
Proto Malayic Dari Adelaar (1992). Jenis Penelitian Yang Digunakan Ada Dua,
Yaitu: Kualitatif Dan Kuantitatif. Kedua Jenis Penelitian Tersebut Menggunakan
Metode Komparatif. Kualitatif Dengan Teknik Botton-Up Reconstructions (1934)
Dan Top-Down Reconstructions (1938) Dari Dempwolf, Sedangkan Kuantitatif
Menggunakan Teknik Dialektometri. Datanya Adalah Fonem, Leksikon, Dan Morfem.
Sumber Data Berupa Informan, Tempat Atau Lokasi, Dan Dokumen. Teknik
Pengumpulan Data Dengan Wawancara, Observasi, Kuesioner, Dan Perekaman.
Metode Analisis Data Menggunakan Metode Komparatif Dengan Teknik Hbs, Hbb,
Dan Hbsp. Informan Dipilih Dengan Menggunakan Teknik Purposive Sampling.
Hasil Penelitian Ini Adalah Pertama, Status Isolek Or Di Provinsi Jambi
Yang Mencakupi Tiga Kabupaten Adalah Dua Dialek, Empat Subdialek, Dan Empat
Beda Wicara. Fonem Vokal Purba Or Ada 5 Dan Fonem Konsonan Purba Ada 19.
Hasil Identifikasi Afiksasi Pm*Tar-; *Man-; *(Mb)Ar-; *-An; Dan *Ka-An
Mengalami Inovasi Dan Tidak Ditemukan Relik. Kedua, Refleks Pan (Proto
Austronesian) Dan Pm (Proto Malayic) Pada Dialek Melayu Or Yang Memiliki
Nilai Tertinggi Dalam Mempertahankan Bahasa Protonya (Relik) Adalah Dp 5,6 Di
Vii
Kabupaten Muaro Jambi Dan Dp Yang Banyak Mengalami Inovasi Baik Dari Pan
Maupun Pm Adalah Dp 1,4. Dp 1 Berasal Dari Kabupaten Sarolangun Dan Dp 4
Berasal Dari Kabupatentebo. Ketiga, Status Isolek Or Di Provinsi Jambi Dengan
Or Di Provinsi Sumbar Adalah Dua Dialek. Berdasarkan Asal-Usulnya Or Dari
Kabupaten Tebo Dan Sarolangun Memiliki Relasi Historis Dengan Or Dari
Kabupaten Dharmasraya Di Provinsi Sumbar. Berdasarkan Status Isolek Or Di
Provinsi Jambi Dengan Or Di Provinsi Sumsel Adalah Dua Dialek. Berdasarkan
Asal-Usulnya Or Dari Kabupaten Muaro Jambi Memiliki Relasi Historis Dengan Or
Di Dusun Lubuk Simpur Kabupaten Musi Banyuasin.
×
Penulis Utama
:
Diana Rozelin
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
T111008001
Tahun
:
2014
Judul
:
Dialek Melayu Orang Rimba Di Provinsi Jambi: Kajian Dialektologi (Jilid I)