Perbedaan Pengaruh Antara Metode Latihan Plyometric Dengan Weight Training Terhadap Kemampuan Jumping Smash Dalam Olahraga Bulutangkis Ditinjau Dari Fleksibilitas Togok
Penulis Utama
:
Ghon Lisdiantoro
NIM / NIP
:
A121208022
×Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh antara metode latihan plyometric dan weight training terhadap kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis, (2) Perbedaan kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis antara mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok baik, sedang dan kurang, (3) Pengaruh interaksi antara metode latihan dan fleksibilitas togok terhadap kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kepelatihan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tunas Pembangunan Surakarta, yang berjumlah 60 mahasiswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling, besarnya sampel yang diambil yaitu sebanyak 60 mahasiswa. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum diuji dengan ANAVA, terlebih dulu menggunakan uji prasyarat analisis data dengan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan a = 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan a = 0,05 %).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Fo = 5,77 dan Ft = 4,17, dengan demikian Fo > Ft (Fhitung lebih besar dari Ftabel). Interpretasi: Jika Fo > Ft, maka dengan = 0.05, Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan antara metode latihan plyometric dan metode latihan weight training. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 5,77 > Ftabel = 4,17. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata metode latihan plyometric memiliki peningkatan yang lebih baik dari pada metode latihan weight training dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 19,30 dan 19,00.
Fo = 7,71 dan Ft = 3,32, dengan demikian Fo > Ft (Fhitung lebih besar dari Ftabel). Interpretasi: Jika Fo > Ft, maka dengan = 0.05, Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan antara fleksibilitas togok baik, fleksibilitas togok sedang dan fleksibilitas togok kurang. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 7,71 > Ftabel = 3,32. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok baik memiliki kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok sedang, dan mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok sedang memiliki kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok kurang dengan rata-rata peningkatan masing-masing yaitu 19,13, 16,73 dan 15,50.
Fo = 5,79 dan Ft = 3,32, dengan demikian Fo > Ft (Fhitung lebih besar dari Ftabel). Interpretasi: Jika Fo > Ft, maka dengan = 0.05, Ho ditolak. Artinya terdapat interaksi antara metode latihan dengan fleksibilitas togok terhadap kemampuan smash forehand dalam olahraga bulutangkis. Hal ini dibuktikan dari nilai Fhitung = 5,79 > Ftabel = 3,32.
(1) ada perbedaan pengaruh antara metode latihan plyometric dan weight training terhadap kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis. Pengaruh metode latihan plyometric lebih baik dari pada metode latihan weight training, (2) ada perbedaan kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis antara mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok baik, fleksibilitas togok sedang dan fleksibilitas togok kurang. Pengaruh kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok baik lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok sedang, mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok sedang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok kurang, (3) terdapat interaksi antara metode latihan dan fleksibilitas togok terhadap kemampuan jumping smash dalam olahraga bulutangkis. Mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok baik lebih cocok jika diberikan metode latihan plyometric. Mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok sedang lebih cocok jika diberikan metode latihan weight training. Sedangkan mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok kurang lebih cocok jika diberikan metode latihan plyometric
×
Penulis Utama
:
Ghon Lisdiantoro
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
A121208022
Tahun
:
2014
Judul
:
Perbedaan Pengaruh Antara Metode Latihan Plyometric Dengan Weight Training Terhadap Kemampuan Jumping Smash Dalam Olahraga Bulutangkis Ditinjau Dari Fleksibilitas Togok
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi
:
S-2 Ilmu Keolahragaan
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-Pascasarjana Prodi. Ilmu Keolahragaa-A121208022-2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Sekolah Pascasarjana
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.