Analisis Pengendalian Kualitas Kain Grey Dengan Metode C- Chart Pada Departemen Weaving Ii Pt. Kusumahadi Santosa Karanganyar
Penulis Utama
:
Muhammad Mukhlis
NIM / NIP
:
F3511056
×Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui rata-rata kerusakan yang terjadi pada kain grey dengan metode C-Chart pada Departemen Weaving II di PT. Kusumahadi Santosa Karanganyar.
Teknik pembahasan yang digunakan yaitu dengan menganalisis data hasil observasi dari perusahaan menggunakan metode Diagram C-Chart untuk mancari nilai rata-rata atau nilai tengah, batas pengendalian atas (UCL),dan batas pengendali bawah (LCL) , Diagram Pareto untuk mengetahui jenis-jenis kerusakan pada kain, dan Diagram Sebab Akibat untuk mengetahui kendala penyebab terjadinya kerusakan.
Berdasarkan hasil pembahasan menggunakan metode C-Chart pada periode bulan Maret-Desember 2013 terdapat nilai rata-rata sebesar 2.989, batas pengendalian atas (UCL) sebesar 3.153,015, dan batas pengendali bawah (LCL) sebesar 2.824,985. Dalam analisis terdapat data yang masuk dalam kategori in of control dan out of control pada bulan Agustus 2.250, September 3.188 dan Desember 2.530. Kemudian dilakukan revisi dengan hasil nilai rata-rata sebesar 3.131,714, batas pengendalian atas (UCL) sebesar 3.299,597, dan batas pengendali bawah (LCL) sebesar 2.963,831.Berdasarkan analisis diagram pareto diperoleh rincian kerusakan sebagai berikut: Cacat Lusi sebesar 51,62%, Cacat Pakan sebesar 41,70%, Cacat Lain-lain (noda, bolong/sobek) sebesar 3,66% dan Cacat Benang sebesar 3%. Berdasarkan analisi diagram sebab akibat atau fish bone diperoleh adanya penyebab kerusakan pada kain yang terjadi karena faktor material/ bahan baku yang disebabkan karena kualitas bahan baku seperti adanya perbedaan benang kecil atau benang besar. Proses kanjian disebabkan terlalu encer atau cair dalam pengolahan. Faktor peralatan/mesin disebabkan kurang perawatan mesin yang dapat menyebabkan benang putus saat proses produksi. Mesin macet/ rusak karena pemberian oli dan spare part terlambat. Faktor manusia yang disebabkan karena terjadinya kelelahan bai karyawan yang sudah tua. Kurang teliti yang disebabkan karena adanya karyawan baru yang kurang berpengalaman. Faktor metode/control yang disebabkan karena kurang pengawasan dalam bekerja yang mengakibatkan karyawan malas-malasan bekerja. Kurang koordinasi yang dapat menyebabkan salah paham antara bagian proses produksi satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan hasil analisi yang dilakukan hendaknya perusahaan lebih memperhatikan kinerja karyawan, pemilihan benang yang seragam dan melakukan perawatan mesin secara rutin agar tidak ada masalah yang menyebabkan kain rusak
×
Penulis Utama
:
Muhammad Mukhlis
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
F3511056
Tahun
:
2014
Judul
:
Analisis Pengendalian Kualitas Kain Grey Dengan Metode C- Chart Pada Departemen Weaving Ii Pt. Kusumahadi Santosa Karanganyar