Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Pelaksanaan Diskusi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Dan Smp Negeri 2 Tangen, Kabupaten Sragen
Penulis Utama
:
Ferdina Mayasari
NIM / NIP
:
K1210025
×Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk alih kode dan campur kode, (2) fungsi alih kode dan campur kode, dan (3) faktor penyebab alih kode dan campur kode dalam pelaksanaan diskusi kelompok, pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Tangen, Kabupaten Sragen.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan sampel percakapan diskusi kelas VIII SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 2 Tangen, Kabupaten Sragen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi langsung (partisipan pasif), analisis dokumen, dan wawancara mendalam. Teknik uji validitas data meliputi triangulasi sumber data dan reviu informan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model interaktif.
Hasil penelitian ini sebagai berikut. Pertama, (1) alih kode yang terjadi meliputi alih kode intern dan alih kode ekstern; (2) campur kode yang terjadi meliputi campur kode bahasa, campur kode unsur kebahasaan, dan campur kode ragam. Kedua, (1) fungsi alih kode adalah untuk menyegarkan, menghormati, menegaskan, mengimbangi mitra tutur, dan memusatkan perhatian; (2) fungsi campur kode adalah untuk menyantaikan, menegaskan, menghormati, menerangkan, meningkatkan gengsi, dan memusatkan perhatian. Ketiga, (1) faktor penyebab alih kode berkaitan dengan tempat tinggal penutur dan mitra tutur, perubahan topik pembicaraan, hadirnya orang ketiga, dan perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya; (2) faktor penyebab campur kode berkaitan dengan keterbiasaan penutur, rendahnya kompetensi berbahasa Indonesia, fakor lingkungan, latar belakang pendidikan, dan belum terbiasa.
Simpulan penelitian ini adalah masih banyak terjadi alih kode dan campur kode dalam kegiatan pembelajaran di sekolah menengah pertama kawasan pedesaan, terutama pada pelaksanaan kegiatan diskusi kelompok. Hal ini terjadi karena siswa di kawasan pedesaan belum terbiasa menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, mereka biasa menggunakan bahasa ibunya, yaitu bahasa Jawa.
×
Penulis Utama
:
Ferdina Mayasari
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
K1210025
Tahun
:
2014
Judul
:
Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Pelaksanaan Diskusi Pada Siswa Kelas Viii Smp Negeri 1 Dan Smp Negeri 2 Tangen, Kabupaten Sragen
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. KIP - 2014
Program Studi
:
S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. KIP Jur. Pendidikan Bahasa dan Seni-K.1210025-2014