Kekerasan Simbolik Dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu : Kritik Sastra Feminis
Penulis Utama
:
Azis Winarni
NIM / NIP
:
×Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) bentuk kekerasan simbolik yang diungkap oleh Djenar Maesa Ayu dalam novel Nayla; (2) pandangan feminisme mengenai kekerasan simbolik yang diungkap oleh Djenar Maesa Ayu dalam novel Nayla.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kritik sastra feminis, yaitu pendekatan terhadap karya sastra dengan fokus perhatian pada masalah feminisme. Unsur yang dianalisis mencakup kekerasan simbolik yang diungkapkan oleh Djenar Maesa Ayu, kemudian dilanjutkan dengan analisis pandangan feminisme terhadap kekerasan simbolik yang diungkap oleh Djenar Maesa Ayu dalam novel Nayla. Sumber data yang digunakan adalah dokumen (novel Nayla, transkrip wawancara, dan rekaman) dan wawancara informan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan content analysis document dan wawancara. Validitas data yang digunakan berupa triangulasi teori dan triangulasi sumber, sedangkan teknik analisis data yang dipakai adalah analisis model mengalir (flow model analisys).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan (1) kekerasan simbolik yang diungkapkan oleh Djenar Maesa Ayu dalam novel Nayla meliputi: penggunaan simbol peniti yang melambangkan kekerasan fisik dan psikis serta pengabaian tugas orang tua atas perkembangan dan kebutuhan anaknya, simbol binatang yang melambangkan manusia yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya, serta adanya mitos yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga mengakibatkan adanya ketidakadilan pada perempuan, (2) novel Nayla karangan Djenar Maesa Ayu merupakan sastra beraliran feminisme radikal tampak keradikalan pemikiran Djenar Maesa Ayu dalam mengupas mitos yang mengakibatkan kekerasan pada perempuan. Kekerasan simbolik yang diungkapkan oleh Djenar Maesa Ayu dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan yang disebabkan oleh adanya anggapan yang salah ataupun mitos. Kekerasan dalam rumah tangga yang meliputi kekerasan terhadap suami, istri, maupun anak bertentangan dengan nilai feminisme, yaitu nilai kesetaraan, hubungan sosial timbal-balik, dan perumusan diri-sendiri. Sedangkan kekerasan yang disebabkan karena anggapan yang salah ataupun mitos bertentangan dengan nilai kesetaraan dan kekuasaan personal, dan sejalan dengan nilai perubahan sosial.
×
Penulis Utama
:
Azis Winarni
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
Tahun
:
2007
Judul
:
Kekerasan Simbolik Dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu : Kritik Sastra Feminis
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - FKIP - 2007
Program Studi
:
-
Kolasi
:
xiii, 77 hal.
Sumber
:
UNS-FKIP Program Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah NIM.K1203015