×
ABSTRAK Muhammad Amfrudin. “PENGARUH JUMLAH SALURAN MASUK TERHADAP KETANGGUHAN, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGECORAN PULLEY DARI BESI COR DENGAN CETAKAN PASIR”. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2014. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaruh jumlah saluran masuk terhadap ketangguhan pada pengecoran pulley dari besi cor kelabu. (2) Mengetahui pengaruh jumlah saluran masuk terhadap kekerasan pada pengecoran pulley dari besi cor kelabu. (3) Mengetahui pengaruh jumlah saluran masuk terhadap struktur mikro pada pengecoran pulley dari besi cor kelabu. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan Teknik Program Diploma Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan tiga jenis jumlah saluran masuk pada pengecoran pulley dari besi cor kelabu yaitu sebanyak 1 buah, 2 buah, dan 3 buah dengan sistem saluran pengecoran menggunakan wheel (ring) gate. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yaitu mengamati secara langsung hasil eksperimen kemudian dianalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Sebagai parameter input pada penganalisisan data meliputi: pengujian ketangguhan, kekerasan, dan struktur mikro. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai ketangguhan pulley dengan 1 saluran masuk sebesar 0,055 J/?mm?^2 lebih tinggi dibandingkan pulley dengan 2 dan 3 saluran masuk masing-masing sebesar 0,053 J/?mm?^2 dan 0,052 J/?mm?^2. Ketangguhan pulley dengan satu saluran masuk lebih tinggi karena laju pembekuan yang lambat sehingga ferit yang terbentuk lebih banyak. Ferit mempunyai sifat lunak dan ulet. Kekerasan pulley dengan 3 saluran masuk adalah 205,8 VHN lebih tinggi dibandingkan kekerasan pulley menggunakan 2 saluran masuk dan pulley menggunakan 1 saluran masuk yang masing-masing sebesar 201,8 VHN dan 196,8 VHN. Kekerasan pulley dengan tiga saluran masuk lebih tinggi karena laju pembekuan lebih cepat sehingga perlit yang terbentuk lebih merata serta jumlah grafit yang terbentuk semakin sedikit. Perlit mempunyai sifat keras dan getas. Struktur mikro spesimen pulley pada penelitian ini merupakan metrik perlit yang kuat dan keras. Struktur grafit dan ferit pada spesimen pulley dengan satu saluran masuk lebih banyak dibandingkan grafit dan ferit pada spesimen pulley menggunakan dua saluran masuk dan pulley menggunakan tiga saluran masuk.