Prarancangan Pabrik Zat Warna Alami Dari Biji Kesumba (Bixa Orellana) Dengan Proses Ekstraksi Co2 Superkritis Kapasitas 100 Ton/Tahun
Penulis Utama
:
Ester Dwi Agustina Santoso
NIM / NIP
:
I0510013
×INTISARI
Ester Dwi Agustina Santoso, Firna Niwang Jati, 2014, Prarancangan Pabrik Zat Warna Alami dari Biji Kesumba (Bixa Orellana) dengan Proses Ekstraksi CO2 Superkritis Kapasitas 100 Ton/Tahun, Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Dewasa ini, kasus penyalahgunaan bahan pewarna sintetik sebagai pewarna makanan marak ditemukan di Indonesia. Padahal, Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan komoditas hayati yang mengandung zat warna alami. Salah satu komoditas yang dapat dijadikan zat warna adalah biji kesumba (Bixa Orellana). Biji kesumba mengandung pigmen karetenoid dengan komposisi terbesarnya adalah bixin yang berwarna merah oranye. Pabrik zat warna alami dari biji kesumba akan didirikan di Gresik, Jawa Timur pada tahun 2018 dengan kebutuhan biji kesumba sebesar 4.545 ton/tahun akan dihasilkan kapasitas pabrik 100 ton/tahun.
Pembuatan zat warna alami ini melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, ekstraksi, serta pemurnian produk. Pada tahap persiapan bahan baku, gas karbondioksida hasil recovery ampas dilewatkan pada lubang pengeluaran silo biji kesumba SI-01. Kemudian biji kesumba masuk bersama-sama recovery gas CO2 ke ekstraktor. Setelah itu, karbondioksida superkritis dimasukkan melaui lubang bagian bawah ekstraktor.Tahap ekstraksi dilakukan dalam ekstraktor menggunakan pelarut karbondioksida superkritis selama 60 menit dengan kondisi operasi suhu 600C dan tekanan 400 atm. Tahap pemurnian produk, larutan ekstrak diturunkan tekanannya sampai 40 atm sehingga karbondioksida berubah fase menjadi gas dan dapat dipisahkan dari zat warna alami dengan menggunakan siklon.
Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (air pendingin, umpan boiler, konsumsi umum & sanitasi) yang bersumber dari Sungai Bengawan Solo dengan kebutuhan sebesar 44.966,60 kg/jam, unit pengadaan steam dengan kebutuhan umpan boiler 3.067,734 kg/jam, unit pengadaan listrik sebesar 1.400 kW dari power plant, unit pengadaan bahan bakar biomassa 3.428,14 kg/jam, unit pengadaan udara tekan sebesar 60 m3/jam dan unit refrigerasi. Limbah padat dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungs untuk mengontrol kualitas bahan baku (oven), produk (oven) dan proses produksi (spektrofotometer).
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 178 orang.
Hasil analisis ekonomi didapatkan Rate of Return (ROI) sebesar 44,02% sebelum pajak dan 30,87% sesudah pajak. Pay Out Time (POT) didapatkan sebesar 1,85 tahun sebelum pajak dan 2,45 tahun sesudah pajak. Break Even Point (BEP) sebesar 44,24%, Shut Down Point (SDP) sebesar 27,77%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 28,42%. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan pabrik zat warna alami layak didirikan.
×
Penulis Utama
:
Ester Dwi Agustina Santoso
Penulis Tambahan
:
1. Firna Niwang Jati
NIM / NIP
:
I0510013
Tahun
:
2014
Judul
:
Prarancangan Pabrik Zat Warna Alami Dari Biji Kesumba (Bixa Orellana) Dengan Proses Ekstraksi Co2 Superkritis Kapasitas 100 Ton/Tahun
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - F. Teknik - 2014
Program Studi
:
S-1 Teknik Kimia
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-F. Teknik Jur. Teknik Kimia-I.0510013-2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Skripsi
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Ir. Paryanto, M.S. 2. Endang Kwartiningsih, S.T., M.T.
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Fak. Teknik
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.