Subkultur Grunge (Analisis Kritis Tentang Konstruksi Realitas Sosial Dan Kesadaran Kritis Musisi Grunge Di Kota Surabaya)
Penulis Utama
:
Puji Laksono
NIM / NIP
:
S251208013
×Perkembangan Musik Di Era Globalisasi Memunculkan Subkultur-Subkultur
Dalam Kebudayaan Dominan. Subkultur Yang Terlahir Dari Subkode Rock Banyak
Menciptakan Budaya Tanding Dari Mainstream. Subkultur Grunge Menunjukan Sisi
Budaya Tandingnya, Dengan Penolakanya Terhadap Kapitalisme, Seperti Grunge
Menawarkan Kebebasan Baru Dengan Memberikan Ruang Bagi Para Penganutnya
Untuk Memuntahkan Idealisme, Kemarahan, Kekecewaan Terhadap Lingkungan,
Polilik, Sosial. Tujuan Dari Penelitian Ini Adalah Untuk Mengetahui Bagaimana
Konstruksi Realitas Sosial, Seperti Kebebasan, Dan Perlawanan Serta Kesadaran Kritis
Musisi Grunge Di Kota Surabaya.
Teori Yang Digunakan Adalah Teori Konstruksi Relitas Sosial Peter L. Berger
Dan Thomas Luckmann Yang Dipadukan Dengan Teori Kritis Yaitu Teori Musik
Theodor Adorno. Penelitian Ini Dilakukan Pada Musisi Grunge Di Kota Surabaya.
Penelitian Ini Menggunakan Metode Fenomenologi Yaitu Objek, Makna,
Pengalaman, Dan Kesadaran Dari Sudut Pandang Musisi Grunge. Pengumpulan Data
Dilakukan Dengan Observasi Secara Langsung Dan Wawancara Mendalam. Validitas
Data Dilakukan Dengan Menggunakan Triangulasi
Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Musisi Grunge Memilih Grunge
Sebagai Aliran Dalam Bermusik, Memiliki Motivasi Yang Mengacu Ke Masa Lalu Dan
Masa Depan. Motif Yang Menjadi Penyebab Antara Lain Adalah Keterbatasan Skill
Bermusik, Pengaruh Pergaulan, Dan Juga Pengaruh Orang Dekat/Keluarga. Motif
Tujuan Antara Lain Keinginan Untuk Menyalurkan Hobi Bermusik Dan Keinginan
Menyalurkan Aspirasi. Musisi Grunge Mengkonstruksi Kebebasan Dalam Aspek
Karakteristik Musikalitas Yang Tidak Menuntut Musisi Untuk Berskill Tinggi, Dan
Tidak Berpatok Pada Standart Baku, Style Penampilan Yang Menunjukkan
Kesederhanaan, Dan Etika Do It Yourself (D.I.Y) Yang Menunjukkan Sikap
Kemandirian. Kebebasan Dalam Subkultur Grunge Yang Awalnya Merupakan
Bentuk Perlawanan, Ternyata Tidak Semua Musisi Grunge Memaknai Kebebasan
Dalam Grunge Tersebut Sebagai Perlawanan. Dari Pemaknaan Akan Perlawanan Ini
Musisi Grunge Terkategori Menjadi Tiga, Yakni Musisi Grunge Resistensi, Musisi
Grunge Resistensi-Subjektif, Dan Musisi Grunge Non-Resistensi. Dalam Menghadapi
Struktur Objektif Seperti Industri Musik Dan Sosial Politik, Ditemukan Dimensi
Kesadaran Musisi Grunge. Dimensi Kesadaran Tersebut Antara Lain Kesadaran Magis,
Naif Dan Kritis. Melalui Musisi Grunge Yang Memiliki Kesadaran Kritis Grunge
Menjadi Media Kritik Sosial
×
Penulis Utama
:
Puji Laksono
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S251208013
Tahun
:
2014
Judul
:
Subkultur Grunge (Analisis Kritis Tentang Konstruksi Realitas Sosial Dan Kesadaran Kritis Musisi Grunge Di Kota Surabaya)