Penulis Utama : Nebojsa Djordjevic
NIM / NIP : S701208012
× ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji ide kepahlawanan di Indonesia dan bagaimana itu ditampilkan dalam lukisan sebagai bentuk karya seni yang relatif baru di negeri ini. Pangeran Diponegoro (1785-1855) adalah pangeran yang memberontak dan berperang melawan Belanda di Jawa. Sosoknya menjadi terkenal dalam lukisan di Indonesia sesaat setelah pemberontakannya berakhir. Penampilannya adalah salah satu motif konstan dalam lukisan Indonesia. Ide untuk penelitian ini adalah untuk menunjukkan bagaimana sosok Diponegoro dalam konsep yang berbeda. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang terutama digunakan dalam semiotika Pierce (tanda yang termasuk dalam tiga aspek - tanda icon, tanda-tanda indeks, dan tanda-tanda simbol) untuk memeriksa karya seni dan makna triangulasi teoretis mereka dicapai dengan menggunakan teori pascakolonial dan menulis dalam analisis karya seni ini . Hibriditas budaya, identitas, nasionalisme, pembangunan bangsa, dan ide-ide lain yang hadir dalam karya seni beserta tanda-tandanya. Dengan berakhirnya Perang Jawa, masyarakat Jawa mengalami perubahan besar dalam ekonomi serta aspek budaya. Lukisan merupakan sebuah bentuk seni yang diperkenalkan ke Jawa pada periode ini. Salah satu motif pertama dalam seni lukis Indonesia adalah Pangeran Diponegoro. Sesaat setelah pelukis Java War Belanda Nicolaas Pieneman melukis adegan pengajuan Diponegoro. Balasan Jawa datang beberapa tahun setelah dalam lukisan Raden Saleh, seniman lokal pertama yang dilatih di Eropa. S. Sudjojono adalah salah satu pelukis paling menonjol Indonesia dan ia melukis Pangeran Diponegoro sebagai pahlawan nasional pada tahun 1979. Pada tahun 1994 muncul artis Indonesia memberi penghormatan kepada Diponegoro dalam karya seninya dan pada tahun 2007 Heri Dono melukis lukisan karikatur tentang penangkapan salah Diponegoro di dipelintir Indonesia. Ide kepahlawanan berubah dalam waktu ke waktu dan itu juga tampak berbeda dari periode sejarah yang berbeda. Lukisan Belanda Pangeran Diponegoro memiliki rasa kebanggaan dan martabat di dalamnya. Namun itu tampak sebagai ekspresi ketidaktahuan Belanda, arogansi, dan dominasi atas Jawa. Respon Jawa juga kontroversial - yang melihatnya sebagai proto-nasionalis lukisan, sementara yang lainnya menolak itu sebagai sepotong budak seni. Lukisan Indonesia penuh dengan nasionalisme dan kebanggaan, tetapi juga dengan pesan peringatan artistik yang kuat dan kritik terhadap masyarakat. Sementara beberapa tanda-tanda memiliki makna yang jelas yang ditunjukkan dalam penelitian ini, mayoritas dari mereka adalah ibarat cairan yang terbuka untuk diskusi tentang ide-ide nasionalisme, heroisme, dan identitas di Indonesia.
×
Penulis Utama : Nebojsa Djordjevic
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S701208012
Tahun : 2014
Judul : The Depiction Of A (National) Hero: Pangeran Diponegoro In Paintings From The Nineteenth Century Until Today
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Kajian Budaya
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Kajian Budaya-S.701208012-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dra. Sri Kusumo Habsari, M. Hum, Ph.D.
2. Dr. Hartini, M. Hum.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.