Penulis Utama : Binti Anisaul Khasanah
NIM / NIP : S851208012
× Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik, pembelajaran menggunakan model GI-QL, GI, atau langsung, (2.a) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik siswa kinestetik, auditorial, atau visual, (2.b) pada masing-masing gaya belajar, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik pembelajaran menggunakan model GI-QL, GI, atau langsung, (3.a) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik siswa dengan kreativitas belajar tinggi atau rendah, (3.b) pada masing-masing kategori kreativitas belajar, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik pembelajaran menggunakan model GI-QL, GI, atau langsung, (4) pada masing-masing model pembelajaran, untuk setiap gaya belajar, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik siswa dengan kreativitas belajar tinggi atau rendah; dan pada masing-masing model pembelajaran, untuk setiap kategori kreativitas belajar, manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik siswa kinestetik, auditorial atau visual; serta pada masing-masing gaya belajar, untuk setiap kreativitas belajar, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik pembelajaran menggunakan model GI-QL, GI, atau pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3×3×2. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP/MTs N se-Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified cluster random sampling dan diperoleh SMP Negeri 1 Adiluwih dari kategori tinggi, MTs Negeri Pringsewu dari kategori sedang, dan SMP Negeri 2 Sukoharjo dari kategori rendah. Data yang dikumpulkan berupa nilai UASBN SD Tahun Pelajaran 2012/2013 pada mata ujian matematika menggunakan metode dokumentasi, gaya belajar dan kreativitas belajar menggunakan metode angket dan prestasi belajar siswa menggunakan metode tes. Uji persyaratan analisis variansi (anava) terdiri dari uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett. Uji keseimbangan menggunakan anava satu jalan dengan sel tak sama dan uji hipotesis menggunakan anava tiga jalan dengan sel tak sama pada taraf signifikansi 0.05. Hasil penelitian ini adalah: (1) pembelajaran yang menggunakan GI-QL menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada GI maupun langsung, dan GI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada langsung, (2.a) pada pembelajaran yang menggunakan GI-QL, siswa kinestetik, auditoral maupun visual mempunyai prestasi belajar yang sama; pada pembelajaran yang menggunakan GI, siswa visual mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa auditorial maupun kinestetik, dan siswa auditorial mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa kinestetik; sedangkan pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran langsung, siswa auditorial mempunyai prestasi yang lebih baik daripada siswa visual maupun kinestetik, dan siswa visual mempunyai prestasi belajar yang sama dengan siswa kinestetik, (2.b) untuk siswa kinestetik dan auditorial, GI-QL menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada GI maupun langsung, dan GI menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan langsung; untuk siswa visual, GI-QL menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan GI tetapi lebih baik daripada langsung, dan GI menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada langsung, (3.a) pada masing-masing model pembelajaran, siswa dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada rendah, (3.b) pada masing-masing kreativitas belajar, GI-QL menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada GI maupun langsung, dan GI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada langsung, (4.a) pada masing-masing model pembelajaran untuk setiap gaya belajar, siswa dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik daripada rendah, (4.b) pada masing-masing model pembelajaran untuk setiap kreativitas belajar, siswa visual mempunyai prestasi yang sama dengan siswa auditorial tetapi lebih baik daripada siswa kinestetik, dan siswa auditorial mempunyai prestasi yang lebih baik daripada siswa kinestetik, dan (4.c) pada masing-masing gaya belajar untuk setiap kreativitas belajar, GI-QL menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada GI maupun langsung, dan GI menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada langsung. Kata Kunci: Group Investigation, Quantum Learning, Pembelajaran Langsung, Gaya Belajar, Kreativitas Belajar.
×
Penulis Utama : Binti Anisaul Khasanah
Penulis Tambahan : 1.
2.
NIM / NIP : S851208012
Tahun : 2014
Judul : Eksperimentasi model pembelajaran group investigation (gi) dengan pendekatan quantum learning (ql) pada pokok bahasan pecahan terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari gaya belajar dan kreativitas belajar (Siswa Kelas VII SMP/MTs Negeri Se-Kabupa
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi : S-2 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Matematika-S851208012-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Budiyono, M.Sc
2. Dr. Budi Usodo, M.Pd
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.