Kemampuan Mengapresiasi Geguritan Ditinjau Dari Pemahaman Kode Hermeneutik Dan Penguasaan Bahasa Figuratif (Studi Korelasi Pada Peserta Didik Kelas Xi Sma Negeri Se-Ekskawedanan Gemolong, Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014)
Penulis Utama
:
Arief Rahmawan
NIM / NIP
:
S441008004
×Pengajaran mengapresiasi geguritan dinilai belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena beberapa faktor. Diduga pemahaman kode hermeneutik dan penguasaan bahasa figuratif memiliki hubungan dengan kemampuan mengapresiasi geguritan. Ketiga variabel tersebut perlu diuji secara empiris agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi geguritan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara pemahaman kode hermeneutik dan kemampuan mengapresiasi geguritan, (2) hubungan antara penguasaan bahasa figuratif dan kemampuan mengapresiasi geguritan, serta (3) hubungan antara pemahaman kode hermeneutik dan penguasaan bahasa figuratif secara bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi geguritan. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Ekskawedanan Gemolong, Sragen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri di Ekskawedanan Gemolong, Sragen dengan teknik pengambilan sampel cluster random sampling. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan mengapresiasi geguritan (Y). Dua variabel bebas, yaitu pemahaman kode hermeneutik (X1) dan penguasaan bahasa figuratif (X2). Instrumen untuk mengumpulkan data adalah tes tulis. Teknik validasi instrumen variabel Y menggunakan validitas konstruk, sedangkan variabel X1 dan X2 menggunakan rumus koefisien korelasi point biserial. Uji reliabilitas instrumen variabel Y menggunakan rumus reliabilitas ratings sedangkan instrumen variabel X1 dan X2 menggunakan rumus KR-20. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik statistik regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara pemahaman kode hermeneutik dan kemampuan mengapresiasi geguritan (R1 = 0,776 pada taraf nyata 0,05 dengan N = 60 dan t1 (9,37) > ttabel (2,00)); (2) ada hubungan positif antara penguasaan bahasa figuratif dan kemampuan mengapresiasi geguritan (R2 = 0,786 pada taraf nyata 0,05 dengan N = 60 dan t2 (9,67) > ttabel (2,00)); serta (3) ada hubungan positif antara pemahaman kode hermeneutik dan penguasaan bahasa figuratif secara bersama-sama dengan kemampuan mengapresiasi geguritan (R1 2 = 0,887 pada taraf nyata 0,05 dengan N = 60 dan F0 (105,093) > Ftabel (3,16)). Berdasar pada hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, baik secara mandiri maupun bersama-sama, pemahaman kode hermeneutik dan penguasaan bahasa figuratif memberikan kontribusi yang berarti pada kemampuan mengapresiasi geguritan.
×
Penulis Utama
:
Arief Rahmawan
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
S441008004
Tahun
:
2014
Judul
:
Kemampuan Mengapresiasi Geguritan Ditinjau Dari Pemahaman Kode Hermeneutik Dan Penguasaan Bahasa Figuratif (Studi Korelasi Pada Peserta Didik Kelas Xi Sma Negeri Se-Ekskawedanan Gemolong, Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014)
Edisi
:
Imprint
:
Surakarta - Pascasarjana - 2014
Program Studi
:
S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
Kolasi
:
Sumber
:
UNS-Pascasarjana Prodi. Magister Pendidikan Bahasa Indonesia-S441008004-2014
Kata Kunci
:
Jenis Dokumen
:
Tesis
ISSN
:
ISBN
:
Link DOI / Jurnal
:
-
Status
:
Public
Pembimbing
:
1. Prof. Dr. St. Y. Slamet, M. Pd. 2. Prof. Dr. Andayani, M. Pd.,
Penguji
:
Catatan Umum
:
Fakultas
:
Sekolah Pascasarjana
×
File
:
Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.