Strategi Komunikasi Politik Pemilu 2014 Di Kota Surakarta (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Politik Calon Anggota Dewan Dari 5 Partai Politik Besar Di Kota Surakarta Dalam Menghadapi Pemilu 2014)

Penulis Utama : Vanny Ressia Yunita
NIM / NIP : D0210119
× Tahun 2014 ini merupakan tahun politik bagi Indonesia. Rakyat Indonesia menggunakan hak pilihnya untuk menentukan siapa calon legislatif pilihan mereka yang akan menduduki kursi parlemen untuk periode 2014-2019. Jumlah anggota dewan yang menjadi daftar calon tetap lebih banyak daripada jumlah kursi yang disediakan di parlemen. Persaingan antar calon anggota dewan untuk memperebutkan suara rakyat ketat dilakukan. Mereka melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan dukungan suara dari rakyat Indonesia. Seperti yang terjadi pada calon anggota dewan dari 5 partai politik besar di Kota Surakarta. Untuk mendapatkan dukungan suara dari rakyat, mereka membutuhkan srategi komunikasi politik. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi politik yang dilakukan calon anggota dewan dari 5 partai politik besar di Kota Surakarta serta faktor-faktor apa saya yang dapat memenangkan mereka dalam Pemilu 2014 ini. Jenis penilitian ini adalah penelitian kualitatif, dimana penelitian ini berusaha untuk menganalisa suatu fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan metode tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, studi kasus adalah upaya mengumpulkan dan mengorganisasikan serta menganalisis data tentang kasus-kasus tertentu berkenaan dengan permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara dan studi dokumen/teks/pustaka. Untuk mendukung pengumpulan data digunakan teknik snowball sampling, yaitu peneliti mendapatkan informasi dari informan pertama dilokasi penelitian, kemudian diarahkan ke informan selanjutnya yang mengetahui informasi lehih dalam dan begitu seterusnya. Untuk menganalisis data digunakan model analisis jalinan atau mengalir (flow model of nalysis), yaitu ketiga komponen pokok yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan dengan verifikasinya saling menjalin dan dilakukan terus menerus di dalam proses pengumpulan data. Sedangkan untuk validitas data digunakan teknik triangulasi data, yaitu memperoleh data yang sama dari beberapa sumber data yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa calon anggota dewan dari 5 partai politik besar di Kota Surakarta sudah melakukan strategi komunikasi politik yaitu dengan menetapkan komunikator politik, menetapkan sasaran komunikasi politik, menetapkan pesan komunikasi politik dan menetapkan media komunikasi politik. Selain itu mereka juga melakukan bentuk-bentuk komunikasi politik seperti melakukan kampanye politik, baik kampanye massa maupun kampanye antar persona, kemudian melakukan lobi politik, dan komunikasi politik melalui media massa. Dari strategi komunikasi politik yang dilakukan tersebut, ada beberapa faktor yang dapat memenangkan calon anggota dewan dari 5 partai politik besar di Kota Surakarta tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain dikenal masyarakat, menjadi tokoh masyarakat, berperan dalam masyarakat, mencari celah dalam masyarakat, membina warga masyarakat dan berinteraksi langsung secara intens dengan masyarakat. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa calon anggota dewan dari 5 partai politik besar di Kota Surakarta, melakukan startegi komunikasi politik dengan sama-sama menetapkan dan memilih komunikator yang mempunyai kredibilitas, serta menetapkan pesan komunikasi politik yang bersifat informatif, edukatif dan persuasif. Yang membedakan adalah dalam menetapkan target sasaran, mereka lakukan berdasarkan ciri khas dan ideologi partai politik mereka. Seperti PDIP menetapkan target sasaran dari kalangan grassrot nasionalis. PKS dan PAN menetapkan target sasaran lebih banyak dari kalangan religious. Sedangkan GOLKAR dan DEMOKRAT menetapkan sasaran mereka adalah dari masyarakat umum. Bentuk komunikasi politik yang dilakukan pun juga berbeda, seperti PAN dan PKS lebih banyak melakukan bentuk komunikasi yang bersifat religious. Partai GOLKAR, PDIP dan DEMOKRAT, lebih melakukan komunikasi yang bersifat umum. Yang menarik adalah ada partai politik yang juga melakukan komunikasi kultural-sosial, seperti yang dilakukan partai DEMOKRAT, PDIP dan PKS.
×
Penulis Utama : Vanny Ressia Yunita
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0210119
Tahun : 2014
Judul : Strategi Komunikasi Politik Pemilu 2014 Di Kota Surakarta (Studi Kasus Tentang Strategi Komunikasi Politik Calon Anggota Dewan Dari 5 Partai Politik Besar Di Kota Surakarta Dalam Menghadapi Pemilu 2014)
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. ISIP - 2014
Program Studi : S-1 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber : UNS-F. ISIP Jur. Ilmu Komunikasi-D.0210119-2014
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Drs. Kandyawan WP,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.