Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui transmisi kebijakan moneter melalui jalur biaya (cost channel) dengan di Indonesia dan pengaruh kebijakan moneter melalui jalur biaya (cost channel) terhadap inflasi di Indonesia. Lingkup data yang digunakan bersifat kuantitataif dengan mengambil data triwulanan mulai triwulan I 2003- triwulan IV 2012. Data diambil dari data sekunder bersumber statistic ekonomi dan keuangan Bank Indonesia dan BPS ( Badan Pusat Statistik). Variabel yang digunakan adalah BI-rate, Upah riil, Indeks Produksi, dan inflasi. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode VECM (Vector Error Corection Model ). Hipotesis yang diajukan adalah terdapat jalur biaya (cost channel) dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter dan jalur biaya (cost channel) berpengaruh terhadap inflasi di Indonesia. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa berdasarkan hasil Uji VECM menunjukkan tidak terdapat jalur biaya dalam mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia dan pencapaian akhir dari kebijakan moneter di Indonesia yaitu inflasi tidak terdapat jalur biaya yang berpengaruh di dalamnya. Implikasi dari kebijakaannya adalah dalam upaya meningkatkan efektifitas dalam pengambilan kebijakan moneter, maka perlu alternatif mekanisme transmisi kebijakan jalur baru. Karena kebijakan moneter tidak hanya mempengaruhi permintaan agregat akan tetapi juga mengerahkan pengaruhnya terhadap variabel ekonomi melalui sisi penawaran dan otoritas moneter dalam hal ini Bank Indonesia harus cermat dan berhati-hati dalam menurunkan atau menaikkan tingkat bunga BI rate, karena relatif sensitif bagi perusahaan industri di Indonesia.